Renungan Pagi 7 April 2019
KJ.10 : 1 ,2 – Berdoa
1 Raja-Raja 8 : 62 – 66
Lalu raja bersamamu segenap Israel mempersembahkan korban… (ay.62)
Salah satu ciri pendamai adalah setia beribadah kepada Tuhan. Kesetiaan itu mewujud dalam sikap rela untuk mempersembahkan segala sesuatu yang terbaik kepada Tuhan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Salomo (lbrani, damai sejahtera) atau yang disebut juga Yedija (Ibrani, kekasih Tuhan, 2 Sam.12:25) diceritakan menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan dengan mem persembahkan korban sembelihan, korban bakaran, korban sajian dan segala lemak korban keselamatan. Tidak hanya itu, ia juga mengadakan perayaan besar selama tujuh hari lamanya bersama umat Israel di wilayah kerajaannya.
Semua itu Salomo lakukan dalam rangka bersyukur kepada Tuhan yang berkenan hadir di tengah-tengah umat-Nya yakni di dalam Bait Suci yang telah didirikannya di Yerusalem. Salomo menyadari bahwa Bait Suci adalah buatan tangan manusia yang lemah dan berdosa, meskipun pembangunannya dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Tuhan. Karena itu bangunan tersebut haruslah ditahbiskan sehingga jadi tem pat yang kudus dan layak untuk beribadah kepada Tuhan.
Sikap Salomo ini patut diteladani. ia tidak mencuri kemuliaan Tuhan dengan memegahkan diri. Pembangunan Bait Suci bagi Salomo, bukanlah alasan untuk memamerkan prestasi dan ambisi pribadi. Sebaliknya, mendirikan Bait Suci adalah tugas mulia yang harus dikerjakan dengan segenap hati dan hanya untuk kemuliaan Allah. Tidak heran jika ia mempersembahkan yang terbaik secara kuantitas dan kualitas.
Marilah kita setia beribadah kepada Allah! Bukan hanya mempersembahkan harta dan benda, potensi dan talenta, melainkan juga tubuh serta seluruh karya kita kepada-Nya. Serahkanlah semua itu untuk ditahbiskan menjadi persembahan yang hidup. kudus, dan berguna di tengah dunia untuk menyaksikan kasih dan damai Allah. Tuhan memampukan kita.
KJ.10 : 3,4
Doa : (Kami mempersembahkan hidup kami bagi kemuliaan-Mu dengan melakukan segala yang berkenan bagi Tuhan)