Renungan Malam 19 April 2019

KJ.364:1 – Berdoa

Markus 15 : 33 – 41
“Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya”
(ay.37)

Sebuah buku berjudul Doa, Stress dan Luka Batin, menjelaskan bahwa perubahan-perubahan hidup dapat ten‘ adi atas diri kita ketika kita tidak mengetahui apa sebenarnya yang membuat luka hati kita. Kita tidak dapat mengenali sumber kepedihan kita dan trauma yang kita alami. Atau, ketika kita mengalami konflik yang terus menerus yang menimbulkan ketakutan dan luka batin. Yesus telah mengalami segala penderitaan yang manusia alami. la mengalami segala rasa manusia: ditolak, dibenci, diperlakukan dengan kejam dan mengalami sakit yang Iuar biasa. Seruan nyaring Yesus merupakan gam baran puncak penderitaan manusia.
Yesus tahu kegagalan murid-murid-Nya untuk tetap setia di tengah penderitaan yang dialami-Nya. Yesusjuga tahu kebencian para Iawan-Nya dan kekejaman para musuh-Nya. Yesus mengalami rasa sakit yang Iuar biasa. Namun satu hal yang penting bahwa Yesus tidak pernah mengalami konsekuensi dosa: terpisah dari Allah. Dalam keadaan yang sangat menderita, Yesus mengidentifikasi diri-Nya dengan keberadaan manusia. Teriakan keras Yesus
menunjuk pada kemenangan dalam menjalankan tugas-Nya. Ia telah selesai menjalankan tugas pekerjaan-Nya. Yesus hadir sebagai pemenang.

Kita mungkin juga pernah mengalami hal yang sama seperti Yesus ketika mengalami puncak kepahitan, penderitaan bahkan kegagalan yang mem buat kita merasa ditinggalkan oleh Allah dan sahabat-sahabat kita. Kita berjuang sendiri dalam kepahitan, penderitaan dan kegagalan tersebut. Yesus telah mengalami semuanya itu sebagai manusia. Orang percaya tidak perlu takut datang pada Yesus menyampaikan segala rasa yang dialami nya karena Yesus dapat menolong apapun persoalan yang sementara kita hadapi hari ini.

KJ. 364: 2

Doa : (Tuhan, tolong kami untuk memiliki keberanian menghadapi keadaan yang menyakitkan sekalipun)