Renungan Malam 21 April 2019

KJ.341 : 1 – Berdoa

Yohanes 20 : 1 – 10
“Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati” (ay.9)

Bisajadi karena kesedihan yang mendalam akibat penyaliban Yesus atau ketakutan karena menjadi sorotan sebagai pengikut Yesus yang tersalib, para murid tidak lagi ingat dengan perkataan Yesus semasa melayani di Galilea (Yoh.2:19-22).

Mereka melihat dan percaya apa yang dikatakan Maria Magdalena, bahwa jenazah Yesus sudah hilang. Namun ada satu hal yang dicatat oleh Yohanes yang merupakan bukti yang membantah kesimpulan Maria Magdalena bahwa jenazah Yesus dicuri, yaitu kain peluh yang dipakai menutup muka Yesus, yang sudah tergulung. Andai kata memang jenazah Yesus dicuri, mengapa para pencuri itu harus membuang waktu dengan menggulung kain peluh tersebut?

Kubur kosong dan kain peluh yang tergulung adalah bukti dari kebangkitan Yesus. Peristiwa itu adalah rencana Allah, dan sudah diutarakan oleh Allah sejak masa para nabi, yang kemudian dimuat dalam kesaksian kitab suci. Dengan kata lain, peristiwa kebangkitan adalah pemenuhan nubuat kitab suci.

Tidak mengertinya para murid dan munculnya kesimpulan jenazah Yesus dicuri, adalah hasil dari daya berpikir manusia yang terbatas pada hal-hal yang masuk akal. Sementara itu peristiwa kebangkitan adalah karya Allah yang jauh melebihi akal pikiran manusia.
Oleh sebab itu, pengaruh peristiwa kebangkitan dalam hidup kita hanya dapat berlangsung apabila ada kuasa Allah yang menaungi kita. Kita dapat merasakan kebangkitan-Nya menyentuh jiwa dan kehidupan kita apabila kita bersedia membuka diri terhadap tuntunan kuasa Roh Kudus. Jadi jangan andalkan pengertian kita untuk hidup dalam kuasa kebangkitan Yesus Kristus.

KJ.341 : 3

Doa : (Ya Tuhan, berkuasalah atas diri kami agar semangat Paskah senantiasa memenuhi kehidupan kami)