Renungan Malam 23 April 2019

GB.71 : 1 – Berdoa

Lukas 24:28-35

“Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika la berbicara dengan kita” (ay.32)

Setelah mendengar penjelasan Yesus tentang apa yang dikatakan kitab suci, kedua murid itu tiba di kampung yang mereka tuju. Mereka mengajak Yesus untuk tinggal bersama-sama mereka. Namun Yesus nampaknya ingin melanjutkan perjalanan sehingga mereka mendesakNya untuk bermalam.

Di saat hendak makan malam, Yesus mengambil roti dan mengucap berkat serta memecah-mecahkannya. Melihat hal itu, kedua muridNya Iangsung tersadar bahwa di hadapan mereka adalah Yesus. Tindakan Yesus yang mengambil roti dan mengucap berkat serta memecah-mecahkannya, merupakan pengulangan dari apa yang dilakukannya pada malam perjamuan terakhir sebelum Dia disalib. Itu artinya setelah bangkit pun, pekerjaan Yesus tetap sama yaitu mem bagi-bagikan berkat bagi para pengikutNya. Kebangkitan Yesus disini mengandung suatu makna bahwa Dia yang hidup adalah Dia yang terus bekerja untuk memberkati umat-Nya.

Setelah mengalami peristiwa yang mencengangkan itu, para murid yang baru saja tiba di Emaus, dengan begitu semangatnya, kembali berjalan sejauh 11 km menuju Yerusalem untuk memberitakan pengalaman mereka kepada para murid lainnya. Mereka tidak memilih untuk beristirahat. Gelora di hati mereka mengalahkan keletihan akibat perjalanan sebelumnya.

Kebangkitan Kristus dalam hal ini telah menggerakkan mereka untuk menjadi saksi bagi para murid tentang karya Allah yang mereka alami. Kebangkitan Yesus adalah kabar penting yang tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk diberitakan. Mengapa? karena kebangkitan itu memberikan arti yang jelas bahwa keyakinan pada Yesus tidak akan sia-sia.

GB.71 : 3

Doa : (Ya Tuhan, kuatkanlah diriku untuk terus beriman kepada-Mu, karena hidupku tidak akan sia-sia didalam-Mu)