Renungan Malam 26 April 2019
GB.216 : 1 – Berdoa
Yohanes 21 : 20 23
“…Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup..” (ay.22)
Siapakah yang dimaksud dengan murid yang dikasihi Yesus? Tak lain adalah Yohanes. Bagian ini sengaja dimuat dalam Injil untuk menyatakan masa kehidupan Yohanes. Berbeda dengan beberapa rasul yang mati karena dibunuh, Yohanes hidup sampai usia lanjut dan meninggal dalam pengasingan.
Apabila Petrus diberikan tanggung jawab untuk menggembalakan umatNya, maka Yohanes sengaja direncanakan untuk hidup lebih lama agar kisah tentang Yesus dapat terus mengalir dari dia yang pernah hidup bersama-sama dengan-Nya. Dengan kata lain, Yohanes diberikan tanggung jawab sebagai saksi hidup yang mengalami kebersamaan dan pelayanan dengan Yesus yang menjadi pusat dari pemberitaan lnjil gereja.
Menjadi saksi bagi Kristus yang didasari pada ajaran, memang harus diimbangi dengan menjadi saksi Kristus yang didasari pada pengalaman. Pengalaman itulah yang menghidupkan ajaran Kristus. Melalui pengalaman juga, makna kebangkitan yang menyatakan Yesus tidak berada di antara orang mati, terus terpelihara. Setiap pengikut Tuhan dalam kehidupan berimannya, tidak dapat hanya mengandalkan pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Kristus. Dia harus memiliki suatu perjumpaan pribadi dengan Kristus, agar ajaran itu sungguh-sungguh hidup di dalam dirinya.
Tuhan memakai kiasan benda hidup untuk menggambarkan hubungan antara diri-Nya dengan para murid.” Akulah pokok anggur dan kamu adalah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak.” Dari perkataan-Nya ini, kita dapat mengerti bahwa beriman kepada Yesus sama dengan menerima daya kehidupan daripada-Nya. Dengan kata lain, kebenaran tentang Kristus, bukan sekadar datang dari pengetahuan tentang diri-Nya, tetapi datang dari pengenalan akan Dia yang hidup.
GB.216 : 3
Doa : (Ya Tuhan bawalah aku kepada pengenalan akan diriMu agar aku dapat dihidupkan senantiasa oleh iman kepada-Mu)