Renungan Pagi 2 April 2019

KJ 424 : 1 – Berdoa

Kejadian 18 : 1 – 8
Ketika Ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. (ay.2)

Abraham adalah seorang figur dan pribadi yang bersahaja penuh perhatian serta empati. Karena pada saat dan pribadi yang bersahaja penuh perhatian serta empati. Karena pada saat sedang melepas penatnya terik matahari siang di bawah pohon rindang yang khusus Abraham melihat ada tiga orang asing menuju kepadanya. Sebagai pribadi yang baik Abraham segera menyambut mereka dengan ramah dan bersahabat. Serta Abraham menyilahkan mereka beristirahat sejenak sebelum meneruskan perjalanan. Sambil mereka beristirahat Abraham menyiapkan makanan minuman yang istimewa dengan bantuan Isteri serta bujangnya. Roti dari tepung pilihan dan daging masak anak lembu yang empuk serta dadih, susu yang baik.
Penyambutan Abraham yang sangat ramah tamah ini adalah warisan tradisi dan kebiasaan masyarakat waktu itu. Adat istiadat saat itu mewajibkan tuan rumah yang mengajak orang asih ke rumahnya harus menjamu mereka. Dan menganggap seperti anggota keluarganya sendiri. Tuan rumah harus member makanan minuman terbaik serta tempat terhormat bagi tamunya. Bila adat istiadat ini tidak dilakukan oleh tuan rumah dengan baik akan mempermalukan serta meremehkan dirinya, keluarga dan kaum kerabat di tengah komunitasnya.
Ada ungkapan “Tamu adalah rata atau ratu.”Itu berarti adanya perhatian istimewa dari tuan/nyonya rumah jika mengundang seseorang atau beberapa orang ke rumah dan komunitasnya. Apakah itu berkaitan dengan undangan untuk acara khusus atau hanya sejauh berwisata temu kangen? Tuan/nyonya rumah wajib menyambut dengan ramah taman penuh sukacita serta “so pasti” menyiapkan suguhan yang memadai, sehat dan “uenak-tenan.” Sambutan yang baik ini menunjukan bahwa kita orang beriman dan bersaudara dalam Tuhan walaupun tak se darah.

KJ 424 : 2

Doa : Tuhan Yesus tolong kami agar selalu bersahabat dan ramah seorang terhadap yang lain.