Renungan Pagi 4 Mei 2019

GB 126 : 1 – Berdoa

Filemon 1 : 8 – 12
Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku (ay.12)

Selaku rekan sekerja dan sepelayanan Paulus rindu dan sangat mengharapkan Filemon menerima kembali Onesimus. Yang melarikan diri darinya karena melakukan kesalahan. Mungkin Onesimus telah mengambil uang atau barang milik Filemon. Sehingga dia takut bertemu lagi dengan Filemon. Disengaja atau tidak Onesimus memang berjumpa Paulus yangs edang dalam proses tahanan kota. Dan pasti dia menceritakan masalahnya. Sesudah Paulus mendengar dan menggumuli persoalan yang dihadapi Onesimus, Paulus menyuruh supaya dia kembali pulang kepada Filemon. Itulah yang mendorong Paulus kemudian menyurati Filemin dengan surat khusus.
Dalam suratnya Paulus menyampaikan bahwa Onesimus berguna baginya demikian juga untuk Filemon. Meski dulunya Onesimus tak berguna. Namun Paulus menganggap Onesimus sebagai anak rohanunya. Onesimus dimenangkan Paulus saat di penjara dan yang melayani Paulus. Paulus juga mengetahui kalau Filemin orang yang berada dan penuh kasih serta murah hati. Sehingga Paulus yakin dengan kebaikan Filemon memungkinkan akan memaafkan dan menerima kembali Onesimus dengan baik.
Berbahagialah kita demi kemuliaan Tuhan Yesus bila dipakai menjadi sarana pendamai atau menjadi pembawa damai apabila ada perselisihan seorang terhadap yang lainnya. Terlebih lagi kalau perselisihan itu terjadi masih dalam lingkup dan lingkungan internal. Misalnya perselisihan dalam kaum keluarga, kerabat dekat. Tentu upaya pendamaian itu selayaknya kita memulainya dari kasih dan kebaikan hati orang yang telah diterangi serta dikuasai oleh Kasih Kristus Yesus Tuhan.

GB 126 : 2

Doa : Tuhan Yesus biarkanlah Kuasa Roh Kudus-Mu menolong kami untuk menjadi pembawa damai bagi sesama.