Renungan Malam 4 Mei 2019
GB.50 : 1 – Berdoa
Filemon 1 – 13 – 20
Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri (ay.17)
Rasul Paulus menegaskan kepada Filemon kalau dia ingin menahan Onesimus bersamanya. Agar melayaninya di kala masih dalam tahanan. Meskipun Paulus bisa saja meminta kesediaan Filemon melayaninya karena Injil. Namun Paulus tidak mau jika Filemon melayaninya dengan terpaksa. Makanya Paulus minta pengertian Filemon agar memahami mengapa Onesimus melarikan diri darinya. Kemudian dia bertemu Paulus serta melayani Paulus untuk sementara dalam penjara.
Bagi Paulus tindakan Onesimus menjauhkan diri sesaat merupakan introspeksi atauu mawas diri bagi Filemon agar mereka berdua bisa saling lebih memahami dan memaklumi keberadaannya masing-masing. Karena itu Paulus mengharapkan Filemon menerima Onesimus kembali bukan sebagai hamba lagi tetapi sebagai saudara. Pandanglah Onesimus dari sisi kemanusiaan maupun saudara di dalam Tuhan. Jikalau Filemon menganggap Paulus teman seiman teimalah Onesimus sebagai saudara seiman. Bahkan Paulus siap mengganti kerugian atau hutang Onesimus.
Tanpa memandang status sosial dan ekonomi seseorang yang memohon pendampingan karena menghadapi masalah perlu kita sikapi dengan serius. Misalnya soal relasi majikan dan asisten RT yang mengalami persoalan. Mungkin sang majikan kurang manusiawi membuat asisten Rtnya korban. Sebaliknya asisten RT barangkali mengambil sesuatu yang bukan haknya dari majikan-majikannya. Akibatnya terjadi perselisihan. Belajar dari Paulus kita mungkin terpanggil memeditasi mereka untuk mendapat solusi yang saling menguntungkan. Tentu saja mediasi kita harus mengandalkan kasih dan pengampunan selaku hamba-hamba Tuhan. Sebagaimana Kasih Kristus yang telah mengampuni dan menyelamatkan kita semua tanpa memandang bulu.
GB.50 : 2
Doa : (Tuhan Yesus tolong kami saling mengasihi, mengampuni dan menerima satu dengan lainnya sebagai umat milik-Mu)