Renungan Pagi 6 Mei 2019
GB.6 : 1,2 – Berdoa
Efesus 2 : 11 – 18
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan media pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan…. (ay.14)
Perseteruan atau permusuhan merupakan persoalan klasik yang masih terjadi sampai hari ini. Pendukung sebuah klub sepakbola yang kalah, melampiaskan kekecewaanya dengan merusak fasilitas umum dan memukuli pendukung lawannya. Penduduk sebuah kampung menyerang kampung tetangganya, karena ketersinggungan yang tidak dapat diterima. Permusuhan jelas merugikan banyak pihak dan karenannya dibutuhkan mediasi agar tercipta rekonsiliasi antar media belah pihak.
Hubungan Allah dengan manusia rusak karena dosa yang diperbuat manusia. Kehidupan Allah dikantor dana manusia hidup dengan caranya sendiri, misalnya mencuri atau menyembah berhala. Relasi perjanjian Allah dengan bangsa Israel tetap mengandung masalah. Bangsa Israel yang menerima hukum Taurat tidak dapat mempraktekkan semua ketentuan hukum Allah dengan sungguh-sungguh. Karya Kristus di kayu salib menjadi satu-satunya cara yang mendamaikan manusia berdosa sengan Allah. Permusuhan jika diibaratkan tembok, sudah dirubuhkan. Tidak ada lagi penghalang sebab Tuhan Yesus menjadi juruselamat yang mendamaikan semua pihak yang bermusuhan. Allah telah melakukan karya penyelamatan yang terbaik bagi kehidupan manusia dengan Sang Pencipta dan dengan sesamanya.
Sekarang kita menjadi manusia baru di dalam Kristus. Apa artinya karya pendamaian Allah jika permusuhan tidak berhenti? Konflik bukannya reda, malah menjadi-jadi. Api kamarahan yak terpadamkan sebab disiram ‘bensin kebencian’ oleh mereka yang hendak menegakkakebenciannya sendiri! Siapa yang harus mengalah? Siapa yang harus meminta maaf jika keduanya merasa benar? Siapakah otoritas tertinggi dalam hidup kita? Jika Tuhan Yesus menjadi utama, maka kedua belah pihak dapat berbicara dengan santun dan sepakat berdamai untuk kepentingan bersama. Bacalah berulang-ulang firman Tuhan dan minta Roh Kudus I agar dimampukan sebagai pelaku firman yg mendamaikan.
GB.6 : 3,4
Doa : (Kami suka sekali menuding orang lain sebagai pihak yang salah. Ampuni kami Yang sombong rohani dan ajar Kami menerima karya Kristus yang mendamaikan agar kami berhenti bermusuhan dan menjadi pelaku damai-Mu)