Renungan Malam 7 Mei 2019

GB 207 : 1,3 – Berdoa

Imamat 26 : 9 – 13
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, supaya kamu jangan lagi menjadi budak mereka. Aku teah mematahkan kayu kuk yang diatasmu dan membuat kamu berjalan tegak.” (ay.13)

Karya pembebasan Allah merupakan karya keselamatan yang menjadi bukti pertolongan Allah bagi bangsa Israel. Perbudakan di Mesir menjadi penalaman buruk dan tak terlupakan. Mereka dibebani dengan tanggung jawab kerja yang melelahkan dan mencelakakan. Mereka tidak memperoleh imbalan memadai; diperlakukan di luar batas kemanusiaan. Mereka tidak bisa menjalani kehidupan keluarga yang menggembirakan dan kehilangan waktu beribadah. Segala beban itu terlepas ketika Tuhan campur tangan dengan cara-Nya yang ajaib.
Penegasan kehadiran Allah yang membebaskan menjadi penting bagi bangsa Israel. Kehidupan mereka berbah dengan segala kesempatan yang terbuka luas. Kebebasan mereka bukan karena kesempayan yang terbuka luas. Kebebasan mereka bukan karena kemampuan mereka memperjuangkannya, tetapi semata anugerah Allah. Allah mengutus dan memperlengkapi Musa dan Harun sebagai alat yang dipakai menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya. Beban kerja dan segala intimidasi yang diibarakan dengan’kuk kayu’ sudah dipatahkan. Mereka tidak lagi berjalan sebagai orang upahan atau budak kasar. Mereka memperoleh martabat kemanusiaan penuh sebagai bangsa merdeka. Tuhan telah melepaskan mereka dari penderitaan panjang di Mesir untuk bereangkat ke tanah yang dijanjikan; tanah yang diberkati; tanah yang berlimpah susu dan madu. Allah setia atas perjanjian-Nya sehingga bangsa Israel tidak dilupakan dan dibiarkan dalam kesengsaraan selamanya.
Karya keselamatan Allah, kita alami dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus. Dilepaskan kita dari kekuatiran hidup dan murka Allah yang menghukum dosa manusia. Tuhan Yesus menjadi jaminan penuh untuk kehidupan sejahtera dan masa dengan bahagia. Kita menjalani kehidupan dari pagi sampai tiba malam dalam penyerahan diri pada pertolongan Tuhan. Kita pasti mengalami berbagai mujizat yang menjadikan kita berhikmat dalam mengambil keputusan dan bekerja dengan rasa syukur yang melimpah.

GB 207 : 4,5

DOA : (Kami percaya kasih Tuhan beserta kami dalam tantangan dan pencobaan hidup sehingga kami tetap bersyukur dan memuji Tuhan yang telah melakukan perkara ajaib)