Renungan Pagi 19 Mei 2019

KJ.416 : 1 – Berdoa

1 Korintus 6 : 12 – 20
Jauhkanlah dirimu dari percabulan! (ay.18a)

Tubuh kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Itu adalah karunia Allah yang mengizinkan kita mengalami kefanaan dan terus menjadi seperti Dia. Ketika kita memperlakukan tubuh ini sebagai bait Roh Kudus, kita memperoleh berkat-berkat jasmani, emosi, dan rohani. Itu berarti menjaga dan memelihara “hidup Kudus” secara ketat dan tidak membiarkan tubuh ini jatuh dalam berbagai bentuk percabulan. Salah satu definisi kata Kudus: berada dalam kemurnian (lbr.:kadosh) yang berarti naik lebih tinggi. Artinya, Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai standard-Nya, level hidup yang naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup dan berpikir (ay.15).

Hidup kudus dan tidak bercacat merupakan kehendak Tuhan bagi manusia, sebab Tuhan telah menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kek.1:27) dan harus dimiliki serta dipertahankan setiap orang yang hidup dalam Kristus. Hidup kudus harus menjadi gaya hidup orang percaya yakni hidup yang dapat dikendalikan dan tidak mengikuti hawa nafsu (1 Korintus.6:15–16). Memang dalam hidup ini segala sesuatu boleh dimiliki, dinikmati dengan bebas, tetapi bukan semuanya berguna. Tidak semuanya dapat memberi faedah yang baik dalam hidup ini. Tubuh dan hidup manusia bukan semata-mata memenuhi keinginan daging yang dapat binasa dan dibinasakan Allah; juga bukan untuk diserahkan dan diseret menjadi alat percabulan (bdk.1 Kor.6:12-13). Karena Tuhan yang menciptakan manusia dengan kuasa, Dia juga Kudus, maka manusia yang diciptakan-Nya juga Kudus, Ia pun menghendaki manusia Kudus seperti diri-Nya. “Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, Tuhan, Kudus…” (I’m 20:26; bsk.1 Petr.1:16).

Karena Tuhan itu kudus, maka Ia tidak dapat menyatu dengan ketidak-kudusan dan segala bentuk kecemaran serta percabulan. Kalau kita tidak hidup kudus, kita pun tidak dapat menyatu dengan Tuhan. Kita harus mau hidup dipimpin oleh Roh Kudus setiap hari. Dengan Roh Kudus saja kita dimampukan meninggalkan perbuatan daging dan segala kecemaran hidup. Kekudusan hidup tidak pernah bisa dicapai jika kita mengandalkan kekuatan sendiri, tanpa anugerah dan kekuatan Tuhan. Alkitab menegaskan, tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan, maka dari itu “…kejarlah kekudusan,” (Ibr.12:14).

KJ.416 : 2

Doa : (Ya Bapa, kuatkan kami dengan Roh Kudus untuk hidup kudus sesuai kehendak-Mu)