Renungan Malam 28 Mei 2019

KJ.424 : 1 – Berdoa

Imamat 19 : 11 – 16
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kau tahan upah seseorang pekerja harian sampai besok harinya (ay.13)

Tuhan Yesus pernah ditanya oleh seorang ahli Taurat tentang Hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat. Yesus menjawab orang tersebut dengan mengungkapkan dua hal yaitu: Mengasihi Allah secara totalitas dan mengasihi manusia seperti mengasihi diri sendiri (Mat. 22: 36-40). Pada jawaban pertama Yesus menguntip dari Ulangan 6:5 dan jawaban kedua dari Imamat 19:18. Bagi Yesus inti dari hukum Taurat yang berjumlah 613 aturan tersebut adalah kasih. Yesus mengungkapkan bahwa mengasihi Allah itulah hukum yang pertama dan terutama. Penegasan Yesus tersebut berhubungan dengan pemahaman tentang kekudusan bahwa menaati Allah secara totalitas adalah dasar dari langkah manusia dalam melaksanakan hukum moral kepada sesama untuk menjadi umat yang kudus.

Adapun perbuatan yang harus dilakukan umat supaya hidupnya menjadi kudus atau berkenan kepada Allah setiap orang tidak boleh merugikan sesama. Misalnya, tidak boleh mengambil milik orang lain; tidak boleh mengucapkan hal-hal yang tidak benar kepada sesama apalagi bawa-bawa nama Tuhan sebagai pemanis; tidak boleh memeras dan merampas; tidak boleh menahan upah orang yang sudah bekerja; tidak boleh berlaku tidak adil kepada orang berkebutuhan khusus; dalam dunia peradilan harus mengadili sesama dengan adil tidak boleh karena disuap lalu membenarkan yang tidak benar, menyalahkan yang benar, tidak boleh memfitnah dan sebagainya.

Bagi orang pilihan Tuhan, hidupnya harus berada dalam bingkai kekudusan hidup terlihat dalam perjalanan hidup melalui ibadahnya yaitu ibadah ritual dan aktual. Dasar dari ibadah itu adalah kasih. Perkuatlah kasih kepada Allah. Kasih tersebut sebagai dasar seseorang dimampukan untuk menyatakan kasih kepada sesama, termasuk musuh sekalipun. Sehingga seseorang tidak berkeinginan untuk merugikan orang lain dalam tindakan-tindakannya karena hal tersebut tidak mendatangkan damai sejahtera bagi sesama.

KJ.424 : 3

Doa : (Tuhan ajarlah kami bertindak benar, supaya tidak merugikan orang lain dalam segala hal)