Renungan Pagi 29 Mei 2019
KJ.467 : 1 – Berdoa
Ibrani 12 : 14 – 17
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang….. (ay.15)
“Jagalah hati, jangan Kau kotori, jagalah hati lentera hidup ini” demikian sepenggal lagu yang diungkapkan oleh seorang tokoh agama. Syair tersebut mengingatkan setiap orang untuk menjaga hati, baik hatinya maupun hati orang lain. Mengapa? Jika bersumber pada pemahaman orang tertentu, hati dipahami sebagai pusat pertimbangan intelektual dan psikologi. Dari hatilah bersumber segala pertimbangan. Karena hati dijadikan sebagai pusat pertimbangan psikologi maka hati menggambarkan sebuah perasaan manusia yang ringkih bahkan rentan ditumbuhi akar pahit. Tatkala hati sebagai lentera jiwa tersakiti dia akan menjadi sumber kegelapan yang menghasilkan kejahatan. Akar pahit bagaikan penyakit menular. Jika hati seseorang telah tersakiti oleh orang lain maka orang tersebut akan berusaha untuk mengajak orang-orang lain membenci orang yang telah menyakiti hatinya.
Pertanyaannya adalah bagaimanakah agar hati tidak ditumbuhi akar pahit? Penulis kitab Ibrani mengingatkan jemaat agar jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Allah. Sebaliknya jemaat dipanggil untuk hidup kudus yaitu hidup yang hanya dikhususkan untuk mentaati Allah. Hidup yang mentaati Allah buahnya akan kelihatan melalui tindakan-tindakan kepada sesama. Yaitu hidup yang tidak didasarkan pada hawa nafsu dan keserakahan sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan hidup yang suka berdamai dengan semua orang.
Jagalah hati. Baik hati sendiri maupun hati orang lain agar tidak ditumbuhi akar pahit. Orang yang hatinya ditumbuhi akar pahit hanya akan menularkannya pada orang lain hidup yang negatif. Akan tetapi orang yang hatinya dipenuhi kasih karunia Allah akan selalu menularkan pendamaian, persahabatan, dan nasihat yang membangun serta membesarkan hati. Berdamailah dengan semua orang. Damai bisa terjadi jika didasarkan pada kasih karunia Allah yaitu pengampunan. Pengampunanlah obat mujarab untuk membasmi penyakit menular akibat sakit hati.
GB.467 : 2
Doa : (Tuhan mampukanlah kami hidup dalam kasih karunia-Mu sehingga hati kami tidak ditumbuhi akar pahit)