Renungan Malam 01 Juni 2019

GB.340 : 1 – Berdoa

Matius 15 : 29 – 31
Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semua (ay.30)

Yesaya bernubuat bahwa pada zaman Mesias yang disebut zaman keselamatan, akan terjadi suatu perinstiwa melampaui akal pikiran manusia, dimana orang lumpuh akan melompat, mata orang buta akan dicelikkan, dan mulut orang bisu bersorak-sorai (Yes. 35:5,6). Nubuat tersebut digenapi Yesus. Ia sebagai Mesias berkuasa atas kehidupan. Karena itu saat Ia berada dilereng sebuah bukit di Galilea datanglah banyak orang menjumpai Yesus dengan membawa orang lumpuh, timpang, buta, bisu dan penyakit lainnya. Yesus menyembuhkan mereka. Respons yang muncul dari mata yang menyaksikan tindakan-Nya adalah mereka takjub dan memuliakan Allah.

Seperti zaman Yesus, di sekitar kita juga banyak orang lumpuh, timpang, buta dan bisu secara fisik. Dengan kondisi lemah seperti itu mereka sering dianggap sebagai beban masyarakat. Mereka dipandang sebelah mata. Bagaimana seharusnya memberlakukan mereka? Mungkin kita tidak bisa menyembuhkan mereka secara fisik, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Tetapi kita bisa berbuat sesuatu bagi mereka yaitu memberikan kesempatan untuk beraktivitas. Ajang pertandingan Asian Para Games yang baru diselenggarakan, sebagai bukti bahwa orang berkebutuhan khusus juga mampu berprestasi. Mereka tidak perlu dikasihani secara berlebihan. Mereka membutuhkan pengakuan dan kesempatan agar mereka beroleh damai sejahtera.

Di sisi lain, di sekitar kita banyak orang yang lumpuh, timpang, buta dan bisu secara non fisik, tetapi mentalnya. Orang disebut lumpuh secara mental yakni mereka yang putus asa menghadapi hidup. Tidak mau bangkit lagi. Orang disebut bisu yaitu orang yang tidak berani menyuarakan kebenaran. Orang disebut timpang yakni mereka selalu berlaku tidak adil. Orang disebut buta yaitu orang yang tidak mau peduli dengan kondisi orang lain. Mereka ini juga perlu disembuhkan dari keberadaannya. Jadi bukan hanya orang cacat secara fisik yang membutuhkan penyembuhan.

GB.340 : 2

Doa : (Tuhan, tolonglah sembuhkan orang-orang yang sakit baik secara fisik maupun secara mental)