Renungan Malam 7 Juni 2019

GB.47 : 1,2 – Berdoa

Roma 14 : 13 – 23
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (ay.19)

Wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta mencuat pada akhir April 2019. Presiden Jokowi mengatakan di laman news.detik.com (30/04/2019) “Ketika kita sepakat akan menuju negara maju, pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah di masa yang akan datang DKI Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul dua beban sekaligus, yaitu sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik sekaligus pusat bisnis.” Wacana yang sudah dicanangkan sejak era Presiden Soekarno dan terus dipertimbangkan dengan kajian matang dan menyeluruh untuk masa depan Indoensia yang lebih baik.

Kerja positif dengan karya nyata tidak hanya dalam konteks berbangsa dan bernegara, tetapi juga dalam kehidupan persekutuan. Jemaat yang hanya sibuk dengan diri sendiri, tidak mungkin dapat berkontribusi bagi kehidupan yang lebih luas. Persoalan sepele yang mestinya dilokalisir malah jadi masalah besar. Konflik bukannya diredam dengan bijak, malah dibentengkan secara terbuka. Surat petisi dilayangkan dan diumbar di media sosial. Fitnah bertaburan dan melukai hati saudara kita yang baik. Kerja pelayanan menjadi tidak berkembang sebab energi habis untuk persoalan internal.

Negara dan bangsa kita sudah meiliki pemimpin baru. Kontestasi sudah selesai dan kita perlu menyatukan semua kekuatan bangsa menghadapi tantangan dan persoalan pada lima tahun ke depan. Pemerintah perlu mendapat dukungan luas dari seluruh masyarakat. Wakil-wakil rakyat bertugas sesuai tanggungjawabnya sehingga arah pembangunan mendatangkan kesejahteraan dan keadilan bagi semua orang. Mari hentikan fitnah dan provokasi yang hanya menghambat kerja besar kita. Sebagai pemimpin, kita tampil menjadi teladan dalam kerja yang membangun keluarga, persekutuan dan negara kita.

GB.47 : 3

Doa : (Tuhan, ingatkan kami untuk menggunakaan tiap kesempatan yang ada dengan bijak untuk kejayaan bangsa kami)