Renungan Malam 10 Juni 2019
GB.104 : 1 – Berdoa
Yosua 21: 43 – 45
Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi (ay.45)
Sangat mudah bagi manusia berjanji, tetapi terkadang sangat sulit menepatinya. Benerlah syair lagu yang bertutur: ‘Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata; tinggi gunung seribu janji; lain di bibir, lain di hati…’ Atau syair lagu ‘Janji, janji tinggal janji; bulan madu hanya mimpi. Janji, janji tinggal janji di bibirmu….’ Pernyataan lain yang senada: ‘Janji tinggal janji, parlente (bohong) jalan terus.’ Mengapa manusia sulit menepati janjinya? Manusia gampang sekali lupa dan sangat egois. Jika sudah didapat yang diinginnya maka ia segera lupa janjinya.
Berbeda dengan Tuhan. Apa yang Tuhan janjikan kepada umat-Nya, cepat atau lambat pasti akan ditepati. Tuhan tetap berpegang pada perjanjian-Nya. Ia tidak pernah ingkar janji. Dalam bacaan kita, tampak ada tiga janji yang diucapkan Tuhan dengan bersumpah kepada nenek moyang Israel (Abraham, Ishak, Yakub). Semuanya ditepati. Pertama, Tuhan berjanji memberikan tanah Kanaan, ketika mereka diperbudak di Mesir. Sekian puluh tahun kemudian, Tuhan menepatinya. Di bawah kepemimpinan Yosua, orang Israel memasuki dan menetap di tanah Kanaan. Kedua, Tuhan juga berjanji memberi keamanan kepada orang Israel ketika mereka sudah menetap, dan Ia menepatinya. Tuhan memberikan keamanan di segala penjuru negeri. Tidak ada satu pun musuh dapat tahan berdiri di hadapan orang Israel. Semua musuh diserahkan dan dikalahkan. Ketiga, Tuhan berjanji memberikan segala yang baik untuk menjamin kehidupan kaum Israel, dan Ia memenuhinya. Mereka tidak kekurangan apa pun.
Tiga hal itu pun Tuhan janjikan kepada kita, dan Ia sudah dan akan menepati dan memenuhi semuanya dalam hidup kita. Oleh karena itu, mari berpegang pada janji Tuhan dan setialah untuk memenuhi semua janji kita kepada Tuhan dan sesama.
GB.140 : 2
Doa : (Tuhan, ingatkan kami agar setia pada janji kepada-Mu dan sesama)