Renungan Malam 16 Juni 2019

GB.298 : 1 – Berdoa

Kolose 1 : 9 – 14
…..kami tidak henti-hentinya berdoa bagi kamu (ay.9)

Ada ugnkapan “doa dan syukur itu tanpa tepi, tanpa tapi dan tanpa henti”. Artinya doa dan syukur itu harus senantiasa dan tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Seringkali orang percaya mewujudkan ucapan syukurnya dalam bentuk pesta atau rekreasi atau dalam bentuk hal-hal menyenangkan lainnya. Hal tersebut memang tidak salah, tapi pada perikop hari ini kita belajar dari rasul Paulus yang mengekspresikan ucapan syukurnya dalam bentuk doa bagi banyak orang, bukan hanya untuk dirinya sendiri.

Dalam doanya, Paulus memohon agar Jemaat di Kolose diberikan hikmat serta pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. Paulus juga berdoa agar pelayanan yang dilakukan menghasilkan buah yang baik, yang mendatangkan sukacita dan damai sejahtera bagi sesama. Semua pelayanan yang dilakukan bagi sesama ini didasarkan karena Allah dalam Kristus sudah terlebih dahulu melakukan pelayanan penebusan, yaitu pengampunan dosa.

Paulus juga mengatakan bahwa berdoa bukan saja untuk semua orang, tapi juga untuk pemerintah (1 Timotius 2:1-2). John F. Kennedy, presiden AS ke-30 pernah mengatakan “Jangan tanyakan apa yang Negara dapat perbuat untuk anda, tetapi tanyakan apa yang dapat anda perbuat bagi Negara”.

Sebagai warga gereja dan warga negara, kita dapat berbuat untuk negara. Kita senantiasa berdoa bagi Pemerintah agar mereka memerintah dengan adil dan penuh cinta kasih demi mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan agama, budaya, dan suku.

GB.298 : 4

Doa : (Bapa disorga ajarkan kami agar senantiasa berdoa bagi sesama, tetapi juga bagi pemerintah dan bangsa yang kami cintai)