Renungan Malam 19 Juni 2019

GB.300 : 1 – Berdoa

Kolose 4 : 2 – 6
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur (ay.2)

Martin Luther, seorang tokoh reformator pernah mengatakan : “To be a Christian without prayer is no more possible than to be alive without breathing”. Doa merupakan nafas hidup orang percaya. John Calvin, seorang tokoh reformator lainnya pernah mengatakan: “Prayer is the chief exercise of faith”. Beroda merupakan latihan utama iman kita sebagai orang percaya. Dalam periko ini Paulus menghendaki jemaat di Kolose untuk bertekun dalam doa. Kalimat “bertekun dalam doa” dalam bahasa aslinya berarti: sabar dalam berdoa, tinggal tetap dalam doa, senantiasa berdoa. Kehidupan yang bertekun dalam doa harus menjadi way of life atau gaya hidup orang percaya. Karena merupakan gaya hidup, maka harus dilakukan senantiasa dalam situasi dan kondisi apapun, suka-duka, untung-malang, sehat-sakit.

Paulus tidak mengatakan bahwa kalau kita sudah bertekun dalam doa, maka bebas dari pergumulan dan tantangan hidup. Bahkan sebagai orang percaya kita harus siap menghadapi kesulitan setiap hari (Matius 6:34). Walaupun tantangan dan pergumulan dihadapi oleh jemaat di Kolose, Rasul Paulus mengingatkan mereka untuk tidak kehilangan rasa syukur. Orang percaya harus tetap bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal. Paulus dalam Filipi 4:6 mengatakan: “Janganlah hendanya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Apapun yang kita alami dalam kehidupan kita, marilah kita tetap berdoa sambil mengucap syukur kepada Allah, karena segala rencana Allah indah pada waktunya. Penulis Ibrani mengatakan: “…Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau’. (Ibrani 13:5)

GB.300 : 2

Doa : (Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk senantiasa setia dan bertekun dalam doa)