Renungan Malam 21 Juni 2019
KJ.139 : 1 – Berdoa
2 Korintus 9 : 10 – 15
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan syukur kepada Allah (ay.12)
Pada waktu bencana tsunami Aceh 26 Desember 2004, berbagai bantuan internasional mengalir dari puluhan negara. Dalam acara peringatan 10 tahun bencana tersebut (26 Desember 2014) Wapres Jusuf Kalla mengatakan: “Tanpa bantuan dunia internasional proses pembangunan kembali Aceh yang telah hancur saat tsunami, tidak akan bisa berjalan dengan cepat seperti kita lihat sekarang ini”.
Dalam perikop kita hari ini Paulus memuji dan bersyukur atas semangat jemaat Korintus untuk memberi bantuan kepada jemaat Yerusalem yang membutuhkan. Pemberian jemaat tersebut bukan hanya mencukupkan keperluan jemaat Yerusalem, tetapi juga melimpahkan syukur kepada Allah, dan hal ini tentu menyenangkan hati Allah. Sebagai orang percaya, semangat untuk memberi bukan timbul dari sekedar rasa peduli atau bela rasa dengan orang yang menderita atau membutuhkan, tetapi merupakan salah satu wujud nyata kasih dari orang percaya. Tindakan ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan atau persekutuan yang baik dengan Allah, orang yang mencintai Allah. Mother Teresa mengatakan: “Cinta bukanlah seberapa banyak yang kita perbuat, melainkan seberapa besar cinta yang kita berikan dalam perbuatan itu”.
Marilah kita menyenangkan Allah dengan memberi dan membantu mereka yang menderita dan membutuhkan sebagai perwujudan nyata dari kasih kita kepada Kristus yang telah lebih dahulu mengasihi kita dengan mati disalib bagi kita. (lihat Matius 25:31-46)
KJ.139 : 2
Doa : (Bapa di Sorga ajarkan kami memiliki bela rasa dengan mereka yang menderita yang dilandasi oleh kasih yang tulus)