Renungan Malam 04 Juli 2019

KJ.24a : 1 – Berdoa

Kisah Para Rasul 9 :19 – 31
“… ia membingungkan orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias” (ay.22)

Mungkin diantara kita ada yang pernah mengalami ditolak oleh keluarga, sahabat, atau kerabat karena iman percaya yang kita anut. Kita dibenci, dikucilkan bahkan mungkin sampai tidak diakui sebagai bagian dari keluarga. Paulus pernah mengalaminya. Perjumpaannya dengan Tuhan Yesus di jalan menuju kota Damsyik, telah membuat dia menjadi seorang pemberita injil keselamatan. Ia memberitakan injil di rumah-rumah ibadat, tempat yang sebelumnya ia pakai untuk menyiksa orang-orang percaya (26:11). Ia menegaskan bahwa “bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan.” Ia menyanggah dan mencengangkan orang-orang yang menantang ajaran Kristus (ay.22). Paulus semakin berani, pantang mundur dan pantang gigih mengabarkan injil, sekalipun ia dicela dan dicemooh (ay.21). Kawan-kawan barunya mencela dia, karena sudah menganiaya; kawan-kawan lamanya mencela dia karena telah berkhianat.
Kesaksian Paulus tentang Yesus adalah Mesias telah menghacurkan keyakinan dan pengharapan orang-orang Yahudi yang masih menantikan kedatangan Mesias. Hal ini membuat mereka ingin membunuh Paulus. Belum lama ini Paulus berkobar-kobar mengancam dan mau membunuh orang Kristen, tetapi sekarang hatinya berkobar-kobar dengan cinta dan kasih sayang terhadap orang-orang percaya. Namun demikian, Paulus siap menghadapi segala resiko sebagai murid Kristus. Ia semakin berani dan pantang menyerah.

Penolakan yang pernah dialami Paulus masih terjadi sampai saat ini. Penolakan terhadap didirikannya rumah ibadah, penolakan orang percaya di ruang publik. Pertanyaannya apakah penolakan itu membuat kita mundur? Ataukah justru semakin membuat kita semakin berani menyarakan suara kenabian ditengah situasi yang tidak bersahabar tersebut? Ada ungkapan “cinta ditolak dukun bertindak,” tapi bagi kisah hidup Paulus dan orang percaya akan berlaku istilah “karena Injil kita ditolak, Tuhan akan bertindak.” Apa tindakan Tuhan bagi Paulus yang bertolak, Tuhan menjadikannya tetap berani bersaksi dan Tuhan juga memakainya sebagai rasul yang luar biasa. Untuk itu Tuhan juga siap memakai kita menjadi Paulus-paulus masa kini yang mengorbankan cinta kasih Tuhan di tengah kehidupan.

KJ.24a : 2

Doa : (Bapa, jadikanlah kami kuat ketika kami harus menghadapi penolakan-penolakan karena iman percaya kami, karena Engkau pengharapan kami)