Renungan Pagi 07 Juli 2019

KJ. 220 : 1 – Berdoa

Roma 13 : 1 – 5
Karena perintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu…(ay.4)

Rasul Paulus adalah warga negara Roma, dan nampaknya sadar akan keberadaannya seperti itu. Di Kisah Para Rasul, dia mengalami banyak kesulitan dalam menghadapi pihak-pihak yang menentangnya, sehingga akhirnya ia naik banding kepada kaisar di Roma, dengan harapan supaya perkaranya bias dimenangkan (Kis.25-26). Harapan Paulus tidak terwujud, sampai mati pun dia tetap menjadi tawanan di Roma. Memang tidak dipenjarakan, melainkan menjadi tahanan rumah, tetapi dalam situasi itu kewarganegaraan Roma nampaknya tidak banyak berguna. Menurut tradisi, ketika di Roma terjadi penganiayaan, Paulus termasuk yang dibunuh, Bersama dengan Petrus.

Latar belakang dari Kisah Para Rasul dan Tradisi ini penting untuk diketahui, supaya kita tidak langsung menganggap seakan-akan perkataan Paulus di Roma 13:1-5 ini dapat dijadikan resep manjur bagi orang Kristen yang hidup dalam negara dan masyarakat yang tidak Kristen. Paulus memang sangat optimis terhadap negara dan pemerintah dalam perikop ini: semua pemerintah, yang kafir sekalipun seperti pemerintah Romawi, berasal dari Allah. Pemerintah adalah hamba Allah, karena itu kita menaklukkan diri kepada pemerintah, karena kalua tidak kita kena murka Allah, tetapi juga kita takluk karena tuntutan hati nurani (“suara hati kita”, ayat 5). Maka kita membayar pajak kepada pemerintah. Kita tidak usah takut kepada pemerintah, kalua kita berbuat baik, hanya kalua kita jahat, kita takut kepada pemerintah.

Tetapi apakah Paulus berbuat jahat? Dia berbuat berbagai kebaikan. Cuma oleh masyarakat dia dituduh berbuat keonaran, dan akhirnya pemerintah romawi (mungkin karena alasan politis) tidak berbuat apa-apa untuk membela warganya yang dizalimi oleh mayoritas masyarakat. Maka dalam pengamalan sila ke 4, ketaatan kita kepada pemerintah adalah dengan menyadari bahwa pemarintah berasal dari Allah. Meskipun pemerintah berasal dari Allah, Tuhan Allah masih lebih besar daripada Kaisar, daripada pemerintah manapun. Dan ketaatan harus tercermin selaku warga negara yang baik.

KJ. 220 : 3

Doa : (Bapa, berkati bangsa kami agar dapat melakukan yang terbaik)