Renungan Malam 08 Juli 2019
GB.116 : 1 – Berdoa
Roma 13 : 12 – 14
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. (ay.14)
Orang Yahudi memahami bahwa siang dan malam merupakan gambaran yang utuh dari satu hari. Namun, siang dan malam mempunyai simbol dan makna masing-masing. Siang merupakan simbol dari terang yang menunjuk kepada suatu gaya hidup sopan dan mempunyai tata krama. Hal itu ditunjukan pada ayat 13. Sedangkan, malam merupakan simbol dari gelap yang menunjuk pada gaya hidup yang penuh dengan pesta pora. Paulus menunjukkan dengan jelas perbedaan antara gaya hidup siang dan malam. Perbedaan ini bukan sekedar gambaran, tapi Paulus hendak menunjukkan manakah gaya hidup yang benar untuk seorang Kristen.
Gaya Hidup yang benar adalah gaya hidup yang teratur. Paulus menunjukkan ketidakaturan dengan istilah “perbuatan-perbuatan kegelapan”. Istilah itu menunjuk kepada pesta pora, kemabukan, hawa nafsu, percabulan, peselisihan, dan iri hati. Ketidakaturan itu berseberangan dengan gaya hidup orang Kristen. Seorang Kristen harus hidup dengan “mengenakan perlengkapan senjata terang” (ay.12). Ia harus memperhatikan aturan-aturan dan norma-norma dalam kehidupan. Istilah “perlengkapan senjata terang” menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus. Ia merupakan teladan bagi umat Kristen. Tidak ada contoh lain yang lebih ideal daripada kehidupan Yesus Kristus.
Sebagai orang percaya kita berada di tengah aturan-aturan yang ada dalam masyarakat. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menaati aturan-aturan yang berlaku. Pada saat yang sama, seorang Kristen juga harus melakukan tanggung jawabnya yaitu mengasihi sesama. Dengan kata lain, kita harus mampu hidup sesuai hukum. Orang yang berjalan di luar hukum adalah orang-orang yang berjalan dalam kegelapan. Mereka tidak menyadari bahwa kegelapan mendatangkan malapetaka dalam kehidupan mereka.
GB.116 : 2
Doa : (Ya Tuhan, jadikanlah hidupku kesaksian bagi kemuliaan nama-Mu)