Renungan Pagi 20 Juli 2019

KJ. 422 : 1 – Berdoa

Amos 5 : 1 – 3
“Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan, hai kaum Israel.” (Ay.1)

Dengarlah…. keras terdengar namun dalam ratapan. Itu yang terjadi. Cinta yang besar menjangkau milik-Nya agar tidak binasa. Dengarlah suara-Nya sedang berbicara tentang masa depan Israel milik-Nya. Mereka akan hancur dan tidak lagi menjadi bangsa yang besar.sebaliknya yang tersisa hanya sedikit. Semua yang dimiliki Israel telah dilucuti, dan yang tertinggal hanya serpihan-serpihan. Namun yang tersisa dan sangat sedikit itu tetap dimiliki oleh Allah yang begitu besar cinta-Nya. Israel yang hancur sudah didepan mata. Akankah dibiarkan terkulai dan meratap mereka dihadirat Allah? Mereka yang menolak untuk mendengar Allah, akankah dibiarkan? Dengarlah……demikian Ia meratapi Israel. Dengarlah supaya tidak binasa. Dengarlah supaya tidak hancur.

Percayakah saudara bahwa Allah pun bias meratapi jalan hidup kita? Bukankah kita biasa meratapi jalan hidupkita atau orang-orang yang kita cintai? Tetapi bagaimana kalau Allah yang meratapi hidup kita? Tidak ada ratapan tanpa cinta dan airmata. Seserius itukah keadaan Israel sehingga Allah meratapi mereka seperti Bapa yang kehilangan anak yang dicintai-Nya. Dengarlah bahwa Allah mencintai Israel dan menginginkan mereka hidup. Israel ada untuk hidup dan hidup bagi bangsa-bangsa supaya nama Tuhan dimuliakan.

Karena dosa dan pelanggaran, upah yang sedang kita tuai adalah kematian. Hidup tanpa arah dan membawa keputusasaan. Bukan itu yang Allah inginkan untuk terjadi atas kita. Alllah telah mengikat perjanjian-Nya dengan Israel. Demikian juga dengan kita. Allah merancang damai sejahtera bagi kita. Dengarlah, dan arahkan hati dan pikiranmu kepada Tuhan. Kembalilah pada jalan-Nya. Biarlah cinta Tuhan kembali kita miliki dan mengisi ruang hidup kita. Kita ini milik-Nya yang Ia kasihi.

KJ. 422 : 2

Doa : (Tuhan buatlah kami peka mendengar suara-Mu yang memanggil kami untuk hidup seturut kehendak-Mu)