Renungan Pagi 27 Juli 2019

KJ. 393 : 1 – Berdoa

Ksah Para Rasul 18 : 18 -23
“…Ia berangkat pula, lalu menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid”.(ay.23)

Mencukur rambut adalah tindakan seorang Nazir yang hendak meneruskan pelayanan khususnya bagi Allah. Hal itu dilakukan berdasarkan Bilangan 6:18: “Maka haruslah seorang nazir itu mencukur rambut kenazirannya di depan pintu Kemah Pertemuaannya, lalu mengambil rambut kenazirannya dan melemparkannya ke dalam api yang dibawah korban keselamatan”. Menarik bukan, sebab orang pikir ini seperti di salon cukur. Ini adalah Injil Paulus untuk meneruskan pelayanannya. Jauh kemudian Paulus juga akan menerima hukuman mati karena Tuhan. Bukan hanya rambut tetapi jiwanya ia persembahkan kepada Kristus yang adalah Allah.

Ayat 22 menandakan akhir dari Perjalanan Pemberitaan Injil Kedua dan dimulainya Perjalanan Ketiga, dari tahun 53-57 M. Paulus berangkat dari jemaat Antiokhia, yang merupakan homebasenya dan melakukan perjalanan ke Efesus. Dalam perjalanan itu ia mampir dijemaat Galati dan Frigia untuk meneguhkan hati para murid. Ia tinggal dua atau tiga tahun di Efesus. Banyak pemercaya yang merupakan hasil binaan dari Akwila dan Priska di Efesus. Setelah itu barulah Paulus membina di Efesus. Kemudian, Paulus menyempatkan diri untuk mengunjungi orang percaya di Makedonia dan Yunani.

Saat di Galatia dan Frigia, maka Paulus boleh memberitakan Injil di Asia. Indonesia adalah bagian dari Asia. Kabarkanlah Injil di Indonesia. Penajamannya harus dilakukan dengan mengingat juga penghormatan terhadap keberagaman Indonesia. Pilihlah caranya, bangunlah pemberitaannya. Pendidikan, pelayanan kesehatan dan imunisasi, pembangunan ekonomi petani dan nelayan, serta membuat acara kesenian guna pemberitaan Injil perlu dirumuskan. Pemberitaan lewat radio, televisi dan media sosial lainnya menantikan kreativitas kaum muda GPIB.

KJ. 395 : 2
Doa : (Buatlah aku menjadi pemberita kabar sukacita dalam bidang hidup yang kugeluti Tuhan)