Renungan Malam, 4 Agustus 2019
KJ 421 : 1 – Berdoa
Ayub 2 : 11 – 13
“Seorang tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya karena mereka melihat bahwa sangat berat penderitaannya” (ay.13)
Teman-teman yang menjenguk Ayub pastilah orang-orang yang kaya dan terhormat, sama seperti Ayub. Dari diskusi yang terjadi kemudian kita tahu benar bahwa intelektualitas mereka ini sangat mumpuni. Tapi mereka yang mumpuni ini selama tujuh hari tidak bisa berbicara apapun ketika melihat keadaan Ayub. Seluruh kemampuan intelektual mereka tidak berguna ketika mereka melihat penderitaan Ayub didepan mata mereka.
Menghadapi penderitaan dan kesengsaaraan didepan mara, yang dibutuhkan pertama sekali adalah kepekaan terhadap kenyataan kesengsaraan itu. Bukan sekedar komentar intelektual yang rumit atau menyalahkan keadaan. Realitas kesengsaraan adalah tantangan untuk banyak berefleksi dan berbuat, bukan banyak berbicara. Sering terjadi ketika menghadapi penderitaan dan kesengsaraan, orang sibuk dengan teori. Penderitaan dan kesengsaraan terlalu banyak didiskusikan, dan bukan diselesaikan. Anak-anak Tuhan dihadirkan dalam kehidupan bukan sekedar banyak berbicara, melainkan banyak berbuat. Inilah yang melatarbelakangi pertanyaan kritis yang selalu diajukan kepada Gereja. Apa yang Gereja sudah perbuat dalam rangka menyelesaikan penderitaan dan kesengsaraan yang dialami umat manusia? Apa yang telah Gereja lakukan agar warga jemaat dan masyarakat menjadi lebih baik?
Ketika malam menjadi bagian kita ada baiknya kita bertanya kepada diri sendiri, kebaikan apa yang telah kita lakukan sepanjang hari ini bagi sesama. Sebab kita dihadikan Tuhan bukan hanya untuk mengalami berkat Tuhan, melainkan yang paling penting, untuk menjadi berkat Tuhan bagi sesama. Maka mari mengakhiri hari ini dalam syukur, karena kita telah menjadi berkat. Dalam tekad seperti ini, mari mengakhiri kegiayan sepanjang hari ini dan mengistirahatkan diri supaya kita siap untuk menjadi berkat lagi di hari esok.
KJ 421 : 5
Doa : ( Terimakasih Tuhan, karena Engkau menjadikan daku berkat-Mu hari ini, sekalipun hanya untuk satu orang)