Renungan Malam 8 Agustus 2019
KJ.354 : 1 – Berdoa
Ayub 11 : 7 – 12
Dapatkah engkau memahami hakekat Allah… menyelami batas-batas kekuasaan yang Mahakuasa? (ay.7).
Argumentasi para teman Ayub filosofi dan sangat dalam. Kalau kita mengikuti pola pikiran filosofis mereka, maka terhadap pertanyaan dapatkah engkau memahami hakekat Allah?…. Jawabnya adalah, saya memahami bahwa saya tidak mampu memahami. Terhadap pertanyaan dapatkah engkau menyelami batas-batas kekuasaan yang Mahakuasa?…. Jawabannya adalah, saya sudah berusaha memahami, tetepi tidak terselami. Ibarat lautan, saya tidak bisa menyelam sampai dasarnya. Pokoknya bicara tentang Allah adalah bicara tentang pribadi yang tidak terduga, tidak terselami, tidak terpahami, dan ungkapa-ungkapan yang senada.
Manusia hanya bisa membuat ukuran untuk diberlakukan terhadap sesamanya. Bukan terhadap Allah. Sebagai contoh; kita hanya tahu apa yang terjadi dari pagi sampai saat ini. Tapi Tuhan Allah masih tahu apa yang terjadi tanggl 8 Desember 1942, dan Tuhan Allah juga sudah tahu apa yang akan terjadi pada tanggl 5 Juli 2025. Makanya kalau terhadap manusia kita gunakan istilah ‘tahu’, maka terhadap Allah istilahnya adalah ‘mahatahu’. Karena itu nasihat Zofar sederhana rendahkanlah diri dihadapan Allah. Sebab apa yang kita tahu, itu belum apa-apa dibandingkan dengan apa yang Allah sudah tahu.
Hari ini sudah kita lalui dan akan kita akhiri dengan istirahat malam. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, atau lusa. Hanya Tuhan Allah yang sudah tahu. Maka akhirilah hari ini dengan doa, agar Tuhan Allah berjalan lebih dahulu ke hari esok, dan merenda berkat baru bagi kita disana. Apapun berkat yang Tuhan siapkan untuk hari esok itu, pasti akan baik bagi kita. Manusia memang sering terlambat menyadarinya namun berkat Tuhan selalu akan baik bagi kita.
KJ.354 : 2
Doa : (Tuhan aku mempercayakan diri kepada-Mu karena Engkau mengetahui masa lalu, masa kini dan seluruh masa depanku)