Renungan Malam 17 Agustus 2019

KJ.402 : 1 – Berdoa

1 Petrus 2 : 18 – 21
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung” (ay.19)

Siapakah yang mau hidup menderita? Tidak seorangpun yang mau menderita. Apalagi penderitaan yang dialami bukan karena perbuatan jahat yang dilakukan, tetapi disebabkan karena iman percayanya. Namun, kalau demikian kita harus menderita juga karena beriman kepada Yesus Kristus, bagaimana semestinya kita bersikap?
Orang-orang Kristen diperantauan hidup menderita karena mengalami berbagai tekanan dan penindasan serta berbagai perlakuan tidak adil dari para penguasa. Petrus menasihatkan dan menguatkan mereka : 1) Agar tetap ingatkan identitas mereka sebagai hamba-hamba Allah. Sebagai hamba, mereka harus tunduk, taat dan hormat kepada tuan; bukan saja tuan yang baik dan ramah, tetapi juga tuan yang bengis. 2) bahwa jika mereka sadar akan kehendak Allah sehingga harus menanggung penderitaan yang tidak harus mereka maka itu adalah kasih karunia. Orang percaya akan menerima kasih karunia. Orang percaya harus menderita karena berbuat baik.
Lebih lanjut Petrus katakam, tujuan panggilan orang percaya adalah memperoleh kasih karunia dan pujian di hadapan Allah. Tentu, tidak mudah karena jalannya penuh duri dan terjal. Orang yang hendak melalui jalan itu mesti meneladani Kristus dan berjalan mengikuti jejak Kristus. Kristus telah menderita untuk kita. Ia juga telah melalui jalan penderitaan untuk menerima kasih karunia dan pujian. Jadi, kalau Kristus sudah mengalami penderitaan yang lebih besar, sehingga Ia akan sanggup menolong kita saat kita mengalaminya.
Allah tidak memanggil kita untuk menderita. Ia panggil kita untuk memperoleh kasih karunia dan pujian. Untuk itu, kita harus siap jika karena iman kepada Kristus kita menderita. Kita harus siap jika karena perbuatan baik dan benar yang dilakukan, kita menderita. Itulah kasih karunia.

GB.218 : 2

Doa : (Tuhan, kuatkan kami untuk selalu berbuat baik meski menderita)