Renungan Pagi 21 Agustus 2019

GB.293 : – Berdoa

Nehemia 4 : 15 – 23
“Ketika di dengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing kepekerjaannya” (ay.15)

Jikalau kita di suruh memilih mana lebih penting berdoa atau bekerja? Bagi Nehemia kedua-duanya sama pentingnya. Mari simak apa yang dilakukan, saat menghadapi tantangan dan ancaman dari Sanbalat dan Tobia. Nehemia menyampaikan doa kepada Tuhan dan juga menyuruh orang-orangnya agar tetap berjaga-jaga supaya dapat mengantisipasi bila ada serangan musuh (ay.9). Tujuannya supaya pembangunan tembok tetap berlanjut. Semuanya dilakukan dengan waspada. Masing-masing bekerja sambil berjaga-jaga. Pekerja yang membangun tembok diperlengkapi dengan pedang di pinggang. Sebagian lagi bekerja dengan membawa senjata tombak, perisai atau panah.(ay.16-17). Pada prinsipnya Nehemia menerapkan siaga penuh sambil membangun (ay.18-23). Hal ini dilakukan karena tantangan dari para bupati sekitar yang merasa terancam.

Dalam hidup ini, apakah semua yang kita kerjakan berjalan lancar? Tentu saja tidak, sebab ada saja masalah, hambatan bahkan tantangan yang harus dihadapi. Seperti umat Allah masa Nehemia, begitulah pengalaman persekutuan orang percaya. Tetapi Yesus mengajar kita untuk tidak menghadapinya dengan senjata. Hadapilah dengan kasih (Matius 5:39).

Tantangan dan rintangan sudah menjadi bagian dalam hidup kita bahkan gereja. Tantangan tidak boleh membuat kita tidak menabur kasih dengan terus menabur kasih. Sebaliknya kita tabah dan menempuh cara yang bijak untuk mengatasi masalah tersebut. Tentu kita harus berdoa, dan pada saat yang sama kita juga harus bekerja. Sebab Tuhan mengijinkan tantangan itu terjadi untuk mengasah diri kita agar menjadi pribadi yang teguh dalam iman kepada-Nya.

GB. 293 Diulangi 2x

Doa : (Bentuklah diri kami ya Tuhan agar kami tabah dalam menghadapi berbagai tantangan hidup)