Renungan Malam 24 Agustus 2019
PKJ.15 – Berdoa
Nehemia 8 : 10 – 19
“…..Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!” (ay.11b)
Ayat 11b inilah contoh umat yang tidak mengeraskan hatinya, melainkan melembutkan hatinya, ketika ditegur oleh Firman Tuhan, “…..semua orang itu menangis ketika mendengarkan kalimat-kalimat Taurat yang dibacakan dan diajarkan oleh Ezra dan Nehemia kepada umat Israel” (ay 10b). Mereka menanggapi pengajaran Taurat dengan hati yang hancur, dengan penyesalan dan dengan pengakuan dosa. Umat kemudian bersukacita karena mengerti apa yang diajarkan Ezra dan Nehemia ‘tentang tatanan hidup yang sesuai Taurat Tuhan’, seperti tentang hari kudus tidak boleh menangis dan berduka (ay.10), tentang makanan, makanlah yang sedap-sedapan dan minum yang manis, dan kirimlah kepada mereka yang tidak sedia apa-apa. Jangan bersusah hati melainkan bersukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu (ay.11). Orang Lewipun menyuruh umat agar tetap tenang, sebab hari ini Kudus, jangan kamu bersusah hati (ay.-12). Karena Tuhan memulihkan, maka mereka bersukacita dengan melakukan apa yang difirmankan Tuhan, Antara lain dengan menghidupkan kembali tradisi yang dilakukan pada zaman Yosua, yaitu pada bulan ke-7 selama 7 hari (antara September dan Oktober) dengan perayaan Hari Raya Pondok Daun. Saat itu mereka menghayati pengembaraan leluhur mereka di padang gurun yang dituntun Tuhan dengan tiang api (malam) dan tiang awan (siang).
Tuntunan Tuhan terhadap umat-Nya tidak pernah berhenti, Kita juga mengalaminya melalui karya-Nya di dalam Kristus dengan bimbingan Roh Kudus. Karya Tuhan itu disampaikan melalui Firman-Nya dan diberitakan oleh gereja di mana kita termasuk di dalamnya sebagai Tubuh Kristus. Untuk itulah kita beribadah, berdoa dan membaca Alkitab sebagai Firman yang tertulis yang menuntun kita di dalam keluarga. Dengan Firman ini pula kita semakin mengasihi satu dengan yang lain.
GB.194 : 3
Doa : (Ya Tuhan, penuhilah kami dengan Hikmat-Mu agar kami selalu dibaharui oleh Firman-Mu)