Renungan Malam 29 Agustus 2019
GB.231 : 1,2 – Berdoa
Daniel 5 : 17 – 30
Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini. (ay.22)
Daniel tidak bekerja karena hadiah dan kedudukan yang dijanjikan raja. Ia persilahkan raja memberikan hadiah itu kepada orang lain. Daniel bersedia dengan tulus untuk membacakan dan menjelaskan tulisan itu bagi raja. Sebelumnya, Daniel mengingatkan Belsyazer tentang kekuasaan, kebesaran, kelurahan dan kemuliaan yang diberikan Allah Yang Mahatinggi kepada ayahnya. Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati, keras kepala dan berlaku angkuh maka ia dijatuhkan dari takhtanya. Belsyazar yang juga mengetahui hal itu, mestinya merendahkan diri. Ternyata tidak. Ia justeru meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga. Mengambil dan menggunakan perkakas Bait Allah untuk minum anggur sambil memuji-muji dewa-dewa yang mati adalah kejahatan besar. Sebab itu, Allah menyuruh punggung tangan itu menuliskan tulisan yang berbunyi; “Mene, mene, tekel ufarsin.” Artinya, Allah telah menghitung hari untuk mengakhiri pemerintahan raja Belsyazar, karena setelah ditimbang terlalu ringan; kerajaannya akan dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia. Raja memberikan hadiah sesuai janjinya. Daniel memiliki kekuasaan sebagai orang ketiga. Namun, sesuai arti tulisan, Belsyazar terbunuh pada malam itu. Daniel menjelaskan tulisan itu sesuai kebenaran yang dikehendaki Allah. Tidak memperhalus pengertiannya. Daniel memberitahu makna yang sebenarnya untuk diketahui raja, tanpa takut dan ragu. Kebenaran, meskipun berisi pesan yang buruk dan ancaman bagi raja, harus disampaikan; tidak disembunyikan.
Budaya “asal bapak senang” di kalangan pejabat merupakan budaya yang tidak baik dan merusak generasi muda. Demi menyenangkan pimpinan, kebenaran hakiki disembunyikan atau direkayasa. Pejabat yang bertindak semborono dan tidak taat aturan, korup dan menipulatif tidak dapat dipertahankan jika bangsa kita mau jadi bangsa yang maju dan kuat.
GB.231 : 3
Doa : (Ya Tuhan, bimbing kami agar dapat berkata dan berlaku benar)