Renungan Malam 2 September 2019

GB.254 : 1 – Berdoa

Nehemia 2 : 11 – 20
Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku …” (ay.18)

Setiap keberhasilan membutuhkan strategi tertentu. Setelah Nehemia tiba di Yerusalem, Nehemia tidak terburu-buru mengambil tindakan (perhatikan ayat 11,12). Nehemia adalah orang yang sangat bertanggung jawab didalam mengambil keputusan. Sebelum tiba di Yerusalem, Nehemia yakin dengan panggilan Tuhan membangun tembok Yerusalem. Namun, Nehemia tetap merasa perlu mendapatkan penilaian yang tepat dari situasi yang ada di sana (ay.13-15).

Nehemia memahami betul keadaan yang dihadapinya. Ia mencari data yang akurat dari permasalahan yang ada (Nehemia 2:11-17). Ia mencoba memahami segala kemungkinan yang ada bagi proses pembangunan kembali tembok kota itu. Ia mempelajari apa yang dapat menjadi kekuatan, peluang, hambatan, dan tantangan yang mungkin muncul dalam upaya itu. Nehemia secara realistis melihat situasi dan tantangan yang ada. Tetapi, ia tidak membawa mereka yng dipimpinnya terfokus pada masalah yang dihadapi, melainkan pada kekuasaan Allah. Ia membangun keyakinan dirinya dan semangat diri berlandaskan kekuasaan Allah. Dia berani berbicara tentang kebaikan Tuhan yang ditunjukkan kepadanya, dan bagaimana ia mengandalkan Tuhan. Selanjutnya Nehemia melakukan prinsip yang penting lainnya yaitu menantang orang terlibat di dalam pelayanan Tuhan.

Berbagi kesaksian tentang karya penyertaan Tuhan dapat memberikan kekuatan bagi orang lain di dalam menanggung pergumulan dan semangat di dalam melayani Tuhan. Itu sebabnya Nehemia menularkan visi bagi orang lain untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan yang besar. Visi menjadi arah penuntun tujuan bagi setiap orang, khususnya pemimpin, dalam bersikap dan bertindak. Nahemia berusaha menanamkan visi itu bersama dengan saudara sebangsanya yang membangun tembok itu bahwa “bersama Tuhan, kita bisa”.

GB.254 : 4

Doa : (Bapa hanya bersama-Mu sajalah kami dapat melaksanakan dan mewujudkan karya hidup kami)