Renungan Pagi 06 September 2019

GB. 235 : 1 – Berdoa

Amsal 4 :. 1 – 5
“Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian…” (ay.5)

Umumnya setiap keluarga mendambakan hadirnya seorang anak, namun tidak semua orang tua siap dengan tanggung jawabnya. Buktinya, kita bisa jumpai banyak jelalaian yang terjadi dalam pengasuhan anak. Bukannya mengawasi, orang tua malah asyik ngobrol atau sibuk dengan gawainya. Masih ada orang tua yang berpikir bahwa tugasnya hanya memberi makan, uang jajan Dan oendidikan yang baik agar anaknya berhasil dan mendapat pekerjaan bagus. Kita melupakan, bahwasannya seorang anak tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga emotional dan spiritual agar dapat bersikap bijak dalam menjalani kehidupan.

Pola pendidikan ini adalah sebuah proses bukan cuma buat anak tapi juga orang tua sebab menjadi orang tua yang cakap mengasuh anak tidak mudah. Hal penting yang banyak dilupakan oleh orang tua ketika mendidik anak-anak ialah soal keteladanan. Sudahkah seorang ayah menjadikan perilakunya sebagai contoh bagi anak-anaknya. Ayah yang menyampaikan pada anak-anaknya bahwa ketika dia masih kecil dulu juga menyediakan telinganya mendengar sang kakek dan nenek. Dan, ketika sang ayah melakukan apa yang telah dinasihatkan orang tuanya, menjadikan ya manusia yang lebih baik.

Anak-anak memerlukan pengajaran, didikan dan nasihat. Tugas para orang tua mempersiapkan mereka menjadi generasi yang bijaksana. Sayangnya, orang tua sekarang ini, lebih suka menyerahkan proses ini pada guru disekolah, apalagi saat ini begitu banyaknya tawaran pendidikan sehari penuh (full day school). Sudahkah kita memberi waktu yang berkualitas dengan anak-anak? Sejauh mana, kita mengerti kesulitan mereka dengan teman, pelajaran dengan guru? Mari luangkan waktu melakukan berbagai kegiatan bersama keluarga, terutama anak-anak sehingga kita sungguh bisa berbicara dengan mereka dari hati ke hati untuk mewariskan hikmat.

GB. 235 : 2

Doa : (Ya Bapa, mampukan kami menjadi teladan dalam mewariskan hikmat bagi anak-anak kami)