Renungan Malam 9 September 2019

GB.286 : 1,2 – Berdoa

Amsal 3 : 31 – 35
Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya. (ay.33)

Syair lagu “Kaluarga Allah” oleh Gloria Trio berbunyi, “Ini keluargaku Tuhan. Berkati dan lindungi semua. Jagaiku dan seisi rumahku. Sampai akhir hidupku Tuhan. Kumau setia melayanimu. Kubahagia jadi keluarga Allah.” Keluarga yang diberkati Tuhan menjadi dambaan setiap orang percaya, namun ada yang harus dilakukan untuk beroleh berkat Tuhan tersebut.

Orang berhikmat menempuh jalan orang benar dan bukan jalan orang lalim. Ia juga tak akan iri terhadap jalan orang lalim yang cepat mengumpulkan kekayaan melalui kejahatan yang dilakukannya (ay.31). Orang benar disebut juga sebagai orang jujur, rendah hati dan bijak. Sedangkan orang lalim adalah orang yang suka melakukan kejahatan. Orang lalim disebut orang sesat, karena hatinya serong dari perintah Tuhan dan suka merancang kejahatan. Orang sesat disamakan juga dengan orang fasik dan bebal, karena suka mengabaikan perintah Tuhan dan berbuat jahat. Tuhan memperlakukan dan memberi upah yang berbeda antara orang benar dan orang fasik (ay.32-35). Tuhan memberkati orang benar, mengasihani orang rendah hati serta dekat dengan orang jujur dan memberi kehormatan bagi orang bijak. Sebaliknya, Tuhan membenci orang sesat, mengutuk orang fasik dan menghina orang bebal. Berkat Tuhan berlaku bagi orang benar secara pribadi dan juga bagi setiap anggota keluarganya. Berkat itu berupa cinta kasih dan damai sejahtera di tengah-tengah keluarga orang benar. Sebaliknya, orang fasik dan keluarganya mendapatkan hukuman yaitu kebencian dan kejahatan.

GB.286 : 3

Doa : (Ya Allah, tuntunlah kami dengan Roh Kudus-Mu agar kami menempuh jalan orang benar sehingga berkat-Mu meliputi hidup kami dan keluarga kami)