Renungan Pagi 13 September 2019
GB.252 : 1 – Berdoa
Bilangan 36 : 1 – 5
Lalu Musa memerintahkan kepada orang Israel sesuai titah Tuhan: “Perkataan suku keturunan Yusuf itu benar (ay.5)
Ada orang yang bisa mengatasi masalahnya sendiri, tetapi ada yang memerlukan bantuan orang lain. Apapun caranya, yang penting masalah itu diatasi dengan benar dan bijak.
Saat menghadapi masalah, tua-tua suku Manasye mendatangi Musa dan para pemimpin Israel (ay.1). Sebagai pemimpin Israel Musa dan pimpinan lainnya dipandang sebagai orang yang tepat, dan dapat memberikan solusi. Mengapa orang yang tepat? Karena Musa adalah pemimpin yang taat kepada Tuhan. Masalah yang dibahas adalah tentang hak waris tanah pusaka anak-anak perempuan Zelafehad. Memang anak-anak Zelafehad telah memiliki tanah pusaka milik ayah mereka sesuai permintaan mereka, karena ayah mereka tidak memiliki anak lelaki (ay.2; Bil.27:1-11). Masalahnya adalah jika mereka menikah dengan laki-laki di luar suku mereka, maka hak waris bagian mereka akan menjadi milik pihak suami dari suku lain (ay.3). Padahal prinsipnya, warisan tanah pusaka tidak boleh beralih ke suku yang lain (ay.7,9) dengan maksud supaya tanah pusaka itu jangan hilang dan berkurang (ay.4). Dengan demikian pembagian tanah tetap menjadi rata dan adil. Sebagai pemimpin yang taat kepada Tuhan, Musa memberikan solusi untuk mengatasi masalah itu berdasarkan perintah Tuhan dan bukan karena kepintaran serta kehendaknya. Solusi yang Tuhan berikan untuk mengatasi masalah itu sungguh tepat dan bijak (ay.5-9).
Saudaraku, hadapi dan selesaikanlah masalah hidupmu. Jika tak sanggup menyelesaikan masalah itu sendirian, datanglah kepada orang yang tepat. Orang yang tepat itu adalah orang yang taat pada perintah Tuhan. Dia pasti bisa memberi solusi yang tepat dan bijak. Berarti kunci yang benar untuk mengatasi masalah adalah hadapi dan selesaikan sesuai perintah Tuhan.
GB.252 : 2
Doa : (Ya Allah Mahakuasa, kuasailah kami dengan Roh Kudus agar masalah apapun yang kami hadapi dapat kami atasi sesuai kehendak-Mu)