Renungan Malam 13 September 2019
GB.270 : 1 – Berdoa
Bilangan 36 : 6 – 13
Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad (ay.10)
Peraturan dan hukum bukan saja harus baik dan adil, tetapi juga harus dilaksanakan dengan taat. Karena sia-sialah hukum dan peratura dibuat jika hanya untuk dilanggar. Sia-sialah hukum dan peraturan yang sempurna jika tidak ditaati.
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa solusi yang Tuhan berikan untuk mengatasi masalah hak waris anak-anak perempuan Zelafehad sungguh tepat dan bijak (ay.5-9). Musa yang sudah mendapat wibawa dan wewenang Ilahi menyampaikan solusi dari Tuhan itu (ay.5,13). Tanah pusaka itu tidak bisa dipindahkan ke suku yang lain (ay.7,9). Untuk mencegah supaya tanah pusaka itu jangan hilang dan berkurang, maka anak-anak perempuan Zelafehad melaksanakan perintah Tuhan itu dengan taat (ay.10-12). Ketaatan mereka membuat hak waris mereka tetap menjadi milik suku Manasye. Mereka tahu apa artinya menaati Tuhan dan melakukan perintah-Nya dengan benar. Ketaatan mereka kepada Tuhan menandakan bahwa mereka sangat mengasihi Tuhan. Ketaatan mereka adalah karena menghargai dan menjaga anugerah Tuhan yaitu hak waris tanah pusaka yang sudah Dia berikan. Para putri Zelafehad telah memberikan teladan yang baik untuk dicontoh oleh setiap orang percaya. Musa juga memberi teladan yang baik. Sebagai seorang pemimpin, ia taat menyampaikan perintah Tuhan seperti yang Tuhan firmankan, sehingga masalah bisa terselesaikan dengan benar dan bijak.
Sudaraku, sebagai pengikut Kristus, orang Kristen bukanlah pemberontak. Orang Kristen adalah orang yang taat. Karena itu, taatlah kepada Tuhan dengan melakukan firman-Nya. Taatlah kepada Tuhan sebagai bukti engkau mengasihi-Nya, karena ketaatan lahir dari hati yang mengasihi Tuhan. Tuhan tahu membahagiakan setiap orang yang mengasihi-Nya.
GB.270 : 2,3
Doa : (Tuhan Yesus, tolonglah kami agar meneladani ketaatan-Mu kepada Bapa, sehingga kami sanggup melakukan firman Tuhan dalam kehidupan setiap hari)