Renungan Pagi 14 September 2019
GB.16 : 1 – Berdoa
1 Samuel 2 : 11 – 17
Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan Tuhan (ay.12)
Tidak mengindahkan berarti tidak memedulikan; tidak memperhatikan, tidak meresapkan dalam hati (nasihat dan sebagainya), sehingga tidak mengindahkan Tuhan bisa diartikan sebagai sikap mengabaikan Tuhan dan perintah-Nya atau sikap tidak menghormati Tuhan.
Jelas sekali anak-anak imam Eli, Hofni dan Pinehas, tidak menghormati Tuhan padahal mereka imam di Israel (1 Sam.1:3). Sikap tidak menghormati Tuhan mereka perlihatkan dengan menghina atau memandang rendah korban untuk Tuhan. Dengan rakus, mereka hanya memuaskan perut mereka dengan mengambil bagian yang harus dikorbankan untuk Tuhan. Seharusnya lemak dahulu dibakar untuk Tuhan baru kemudian imam mengambil bagiannya (bdk. 1 Sam.2:29; Im.1-7;7:28-36; 10:12-19). Namun lemak yang merupakan korban untuk Tuhan pun mereka ambil untuk dipanggang Dan dimakan. Dengan demikian, mereka menghina kekudusan ibadah kepada Tuhan. Bahkan, hamba-hambanya memaksa dan mengancam orang-orang yang datang mempersembahkan korban kepada Tuhan. Mereka telah merusak wibawa dan jabatan imam atau pelayan Tuhan. Tidak heran jika Hofni dan Pinehas disebut sebagai orang-orang dursila, artinya buruk kelakuan atau jahat. Bagi Tuhan, hal ini tak dapat diampuni. Hofni dan Pinehas harus dihukum yaitu dibinasakan, karena tidak menghormati Tuhan (1 Sam.2:34).
Saudaraku, menghormati Tuhan merupakan sikap dasar ibadah bagi setiap umat Tuhan. Karena dengan sikap hormat kepada Tuhan, maka kita memiliki kesadaran dan kerelaan melakukan segala perintah Tuhan dengan sukacita. Mari didik generasi muda agar mereka memiliki sikap hormat kepada Tuhan dengan menaati segala perintah-Nya. Jadikan hidup kita sebagai teladan bagi generasi muda, agar mereka dapat melihat sikap hormat kepada Allah melalui hidup kita sehari-hari.
GB.16 : 2
Doa : (Ya Tuhan berilah kami sikap hormat kepada-Mu agar hidup kami mampu melakukan segala perintah-Mu dengan sukacita)