Renungan Malam 16 September 2019

GB.297 : 1,2 – Berdoa

1 Timotius 2 : 8 – 15
Oleh karena itu, aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki beroda, dengan menandahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan” (ay.8)

Di zaman modern sekarang ini tidak ada lagi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal memimpin. Menjadi pemimpin bukan saja urusan laki-laki, tetapi perempuan juga. Hanya sistem masyarakat patriakhi dan tidak adil yang menempatkan perempuan sebagai subordinasi laki-laki. Perempuan dianggap rendah dan lemah. Sering dipandang sebagai objek pemuasan nafsu dari laki-laki; kerjanya hanya melahirkan anak, mengurus rumah tangga dan menghias diri dengan berbagai perhiasan. Narasi dan strigma diskriminatif pun dipertahankan: bahwa laki-laki diciptakan lebih dulu; perempuan digoda oleh ular dan lebih dulu jatuh dalam dosa. Akibatnya perempuan makin termarginalkan, merasa tak berdaya; kehilangan kesempatan mengembangkan potensi diri untuk tampil di ruang publik.

Paulus, dalam perikop bacaan, masih memahami demikian. Tugas berdoa di mana pun, diserahkan kepada laki-laki. Perempuan diminta untuk berhias diri dengan perbuatan baik; bukan perhiasan lahiriah. Perempuan tidak boleh mengajar, harus berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
Anjuran Paulus ini, tentu sesuai konteks zamannya. Sebab ada perempuan yang berdandan sangat mencolok; lebih memamerkan kemewahan dan kemontokan, sehingga laki-laki dibuat ‘terglepak’ dalam perintahnya. Ada juga perempuan yang banyak bicara (cerewet), tidak bisa diam; tidak patuh menerima ajaran, menyebabkan persekutuan keluarga dan jemaat gaduh dan kacau. Tetapi ada juga laki-laki yang tidak layak menjadi pemimpin. Sebab tangannya tidak suci, suka marah dan bertengkar; berbuat jahat, pukul isteri, selingkuh dan buruk relasi sosialnya.
Mari kita semua, laki-laki dan perempuan, menjadi pemimpin yang beriman, taat, patuh, sederhana dan kudus. Selalu berbuat baik dan benar dalam keluarga, jemaat dan masyarakat. Mari mendidikk dan membina anak-anak kita, perempuan dan laki-laki, menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas di masa depan.

GB.297 : 3,4

Doa : (Tuhan, ingatkan kami untuk tidak mendiskriminasi perempuan)