Renungan Malam 21 September 2019
KJ.417 : 1,2 – Berdoa
Yakobus 4 : 13 – 17
Sebenarnya kamu harus berkata: ‘Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’ (ay.15)
Ada banyak orang merasa diri hebat, kuat dan mampu. Berhasil dalam segala usaha dan kerjanya. Hidup bahagia, sejahtera dan kaya. Semua keberhasilan dalam hidup selalu dipahami sebagai kekuatan, kepintaran dan strateginya dalam merencanakan dan melaksanakan. Ia mampu melihat peluang dan kesempatan. Tidak pernah diakui bahwa semua pencapaian dan keberhasilan adalah anugerah Tuhan. Orang-orang seperti ini dengan pongah dan sombong menganggap diri mampu meramalkan masa depan; apa yang akan terjadi dengan kehidupan mereka di hari esok, bahkan setahun. Mereka juga tahu dan yakin bahwa bisnis mereka yang direncanakan untuk dilakukan di kota lain selama setahun akan membawa untung besar.
Penulis Yakobus mengingatkan bahwa merencanakan segala hal dengan kekuatan dan kepintaran sendiri serta memegahkan diri dalam kecongkokan adalah salah; dosa. Sebab tidak seorang pun tahu tentang apa yang akan terjadi dengan hidupnya pada hari esok. Hidup manusia fana, rapuh dan sementara; seperti uap. Terlihat sebentar saja lalu lenyap. Hanya Tuhan yang tetap dan kekal. Tuhan membuat rencana dan usaha kerja manusia berhasil. Manusia hanya merencanakan, tetapi Tuhan yang menentukan waktu terlaksananya. Penulis Yakobus mengatakan, jika kita merencanakan sesuatu untuk dilakukan di hari esok atau Tahun depan dan masa depan, kita mesti menyerahkan semua rencana itu kepada Tuhan (bd. Ams 16:3). Sebab Tuhan juga telah memiliki rencana-Nya bagi kita untuk memberikan masa depan yang cerah (bd. Yer.29:11). Kita harus berkata, jika Tuhan menghendaki atau ‘In Sya’Allah’ (jika Allah mengizinkan) maka kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.
Sebelum beranjak tidur, mari serahkan apa yang telah kita laksanakan di hari ini kepada Tuhan. Juga semua hal yang telah kita rencanakan untuk dilakukan di hari esok dan di masa depan, kita serahkan kepada Tuhan. ‘In Sya’Allah’ (jika Allah mengijinkan); jika Tuhan menghendapi, semua akan terlaksana.
KJ.417 : 5,7
Doa : (Tuhan, ajar kami mendahulukan Tuhan dalam setiap rencana)