Renungan Malam 24 September 2019

GB.200 : 1 – Berdoa

Bilangan 28 : 26 – 31
…seekor kambing jantan untuk mengadakan pendamaian bagimu (ay.30)

“Di akhir siaran TV biasa terdengar lagu-lagu Nasional: Bagimu Negeri, Rayuan Pulau Kepala, Syukur atau Indonesia Putaka. Alunan musik nan syahdu dan syair lagu ditambah indahnya pemandangan alam desa: gunung, lembah, danau, orang-orang kembali dari sawah, burung-burung berterbangan kembali ke sangkarnya, meninggalkan kesan mendalam di benak kita bahwa negeri ini bukan saja kaya, tetapi juga damai dan nyaman dihuni. Pemandangan akhir siaran TV ini pun mengantar kita tidur lelap dan bermimpi indah. Saat bangun di pagi hari dan memulai aktivitas, kita membuka TV untuk melihat kabar terkini, ternyata didapati kita temukan berita terjadi perampokan, tawuran antar warga, ledakan bom, dll. Peristiwa ini telah mengubah perasaan damai jadi takut dan kuatir.
Suasana damai dan ketidak-tentraman sering sering datang silih ganti. Selain kenyataan itu tidak dapat ditolak, juga perlu diakui bahwa tak seorang pun dapat menyelesaikan persoalannya dengan kemampuan diri sendiri. Pengalaman Israel bukan saja menghadapi silih ganti pencobaan, tetapi terkadang mereka juga berlaku tidak setia pada TUHAN dengan melakukan berbagai kejahatan. Itulah sebabnya murka Allah menimpa mereka. Oleh kuasa dosa, Israel tidak mampu menemukan jalan kembali kepada-Nya. Di sinilah mereka memerlukan pendamaian Allah untuk kembali hidup dalam kekudusan Allah. Ini dimungkinkan hanya oleh korban persembahan yang mereka bawa ke hadapan-Nya.
Kita semua orang berdosa patut dihukum, tetapi Allah telah mendamaikan kita satu kali untuk selamanya lewat korban Kristus di salin. Ini fakta iman yang tidak hanya membawa kita berdiri di hadapan salib menyaksikan keagungan kasih-Nya, tetapi meneguhkan iman untuk memberitakan pengharapan kepada banyak orang di sekitar kita. Kita bersyukur bahwa hari ini Allah telah memakai kita sebagai alat damai-Nya. Dalam pemahaman ini, mari mengakhiri hari ini lewat tidur malam kita dengan penuh damai dan sukacita.

KJ.367 : 1,3,6

Doa : (Allah Pengasih, tuntunlah kami dengan Roh-Mu untuk terus bersyukur atas penebusan-Mu yang terlihat dalam kehadiran kami menjadi alat menyalurkan berkat bagi sesama di sekitar kami)