Renungan Malam 25 September 2019
GB.239 : 1,4 – Berdoa
1 Petrus 3 : 17 – 22
…lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat (ay.17)
“Berbuat baik” menjadi salah satu tanda kehidupan orang beriman, di mana iman seseorang dapat dilihat dari perbuatannya (Yak. 2:17). Perbuaran keji lahir dari seorang yang tidak beriman, sedangkan orang beriman selalu menampakkan kebaikan dalam hidupnya. Pernyataan ini umum, sebab semua orang beragama melakukannya, walau sering kita dapatkan mereka pun tidak luput melakukan hal buruk dan tak terpuji. Sedangkan cara hidup kaum humanisme yang menekankan kedewasaan dan kebebasan manusia berbuat baik tanpa bergantung pada Allah, terkesan menjalankan hidup lebih agamawi daripada orang beragama itu sendiri. Lalu, di mana sesungguhnya letak perbuatan baik seseorang?
Rasul Petrus membandingkan antara berbuat baik dan jahat sebagai pernyataan yang tidak terlepas dari kehendak Allah dalam karya Yesus lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Inilah berita kemenangan iman orang percaya bahwa Yesus rela mati oleh ketidak-benaran manusia akibat dosa, agar oleh kebangkitan-Nya manusia dibenarkan dan dibawa masuk ke dalam hidup bersama Allah dalam kerajaan-Nya. Baptisan menjadi tanda persekutuan hidup orang percaya dengan Kristus TUHAN dalam karya-Nya. Inilah kekuatan yang mendasari sekaligus menopang perbuatan baik orang percaya di tengah penderitaan akibat ketidakadilan dan kekejaman penganiayaan pada masa itu.
Konteks kehidupan orang percaya di masa Kaisar Nero memang berbeda dengan konteks kita kini. Kita tidak mengalami penganiayaan yang mengerikan. Sekalipun demikian, kondisi sosial politik di Negara kita ini sering membawa ketidak-nyamanan hidup bersama dalam masyarakat. Praktek diskriminatif sering terlihat pada sistem birokrasi di desa-desa tertentu yang menekan secara sistematis dan psikologis. Belajar dari nasihat Petrus, maka teruslah berbuat baik, sebab pada akhirnya TUHAN tidak saja membebaskan kita, tetapi nanti di sana, di tempat kita berada, nama-Nya dimuliakan.
GB.269 : 1, 4
Doa : (Ya Allah, ajarlah kami dalam keadaan menderita pun, tetap kuat, untuk terus berbuat baik sesuai teladan-Mu)