Renungan pagi 02 Oktober 2019

GB. 254 : 1 – Berdoa

Matius 27 : 3 – 5
… “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang tak bersalah” …(ay.4)\

Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Demikianlah sebuah pribahasa yang mengajar kita agar sebelum bertindak atau melakukan sesuatu harus didahului dengan pertimbangan baik-baik akibatnya. Sebab menyesali apa yang sudah terjadi tak berguna lagi.

Ini tragedi Yudas, salah seorang murid Yesus. Ia datang kepada para imam kepala yang sedang bermufakat untuk menangkap Yesus. Kepada mereka Yudas menawarkan jasa antar, sekaligus memberitahukan keberadaan Yesus. Tentu tidak gratis; katanya, “apa yang hendak kamu berikan kepadaku supaya aku menyerahkan Dia (=Yesus) kepada kamu. Lalu para imam menberi 30 uang perak kepada Yudas (26:14-15). Singkat kisah, ditangkaplah Yesus disebuah taman yang bernama getsemani (26:36, 47-50). Lalu mereka menyerahkan Yesus kepada imam besar kayafas untuk diadili (26:57-67). Keesokkan harinya, mereka membawa Yesus kepada wali negeri, Pilatus (27:1).

Melihat Yesus dijatuhi hukuman mati, Yudas menjadi kecewa dan menyesal. Ia mengembalikan ketiga puluh uang perak itu kepada imam besar, dan berkata, “aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang tak berdosa”. Jawab para imam, “Apa kami dengan itu? Itu urusan kamu sendiri” (27:3,4). Lalu Yudas melemparkan uang itu kedalam bait suci dan pergi menggantung diri.

Bukan hanya Yudas tetapi kitapun perlu uang untuk menopang kehidupan. Tetapi jangan berbuat seperti Yudas, yang demi uang tak segan menghalalkan cara, bahkan mengorbankan Yesus Kristus, yang tak berdosa. Berpikirlah dengan bijak sebelum mengeksekusi keinginan kita, supaya kita “tidak mati menggantung diri”.

GB. 254 : 4
Doa : (Tuhan damping pikiran dan hati kami saat hendak melakukan segala sesuatu; bahkan yang sudah rutin kami lakuka. Supaya kami tidak mengakhiri dengan penyesalan yang tak guna)