Renungan Malam 04 Oktober 2019

GB.226 : 1 – Berdoa

Amsal 21 : 6
Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.” (ay.6)

Suatu kali ada dua orang pekerja yang sama-sama mendapatkan kesempatan untuk naik jabatan. Tuhan hanya memilih satu di antara mereka untuk mendapatkan jawaban tersebut. Keduanya harus memperlihatkan kemampuan dalam bekerja. Namun, karena merasa lebih buruk dan takut kalah, salah seorang berbuat curang, lalu dia menghalalkan berbagai cara – seperti memfitnah dan memanipulasi hasil pekerjaannya. Akibatnya pekerja yang lain terlihat buruk. Orang dengan perkataan buruk itulah yang terpilih untuk naik jabatan. Namun, tidak berselang lama, diketahui bahwa hasil kinerjanya sangat buruk; karenanya ia dipecat dengan tidak terhormat.

Orang yang memiliki lidah dusta sedang menggali maut untuk dirinya sendiri. Ini bukan hanya soal dusta untuk memperoleh jabatan; tetapi juga bisa terjadi pada setiap orang yang berdusta untuk memperoleh harta. Mungkin ia merasa bahwa dirinya telah menang dan memiliki segalanya. Padahal itu semua adalah kesia-siaan, dan mautlah yang sedang ia inginkan. Memperoleh harta benda bagi Salomo bukanlah sebuh tujuan hidup, karena ia sendiri tidak pernah meminta kekayaan dari Allah. Apa yang dia lakukan ialah meminta hikmat dari Tuhan, sehingga perkataanya menjadi berkat bagi banyak orang yang haus akan Firman Allah. Oleh karena itulah Allah tidak segan untuk memberikan harta yang berlimpah kepada Salomo.

Boleh saja kita mencari harta, boleh juga mengejar jabatan yang lebih tinggi. Namun, jika kita memperolehnya dengan hasil yang curan, melakukan fitnah, memanipulasi keadaan, maka yang akan terjadi ialah kita akan dihancurkan oleh kesemuanya itu. Dapatkanlah uang, pekerjaan dan jabatan secara halal. Yaitu dengan menggunakan kemampuan kita, sekaligus meningkatkanny. Jangan pernah lupa untuk meminta Tuhan memberikan pedoman. Jika semuanya tercapai, pasti tidak akan menjadi kesia-siaan. Lalu kita dapat menikmati semuanya tanpa kekhawatiran akan dirusak oleh maut.

GB.226 : 3

Doa : (Ditengah persaingan yang ketat, berikanlah kami hikmat-Mu, ya Tuhan supaya kami dimungkinkan untuk memperoleh, baik jabatan atau kekayaan dengan cara yang benar serta menggunakannya untuk kesejahteraan bersama)