Renungan Malam 05 Oktober 2019

GB.117 : 1 – Berdoa

Amsal 21 : 15 – 20
orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja” (ay.16)

Salah satu hal yang membuat seorang anak enggan untuk datang ke sekolah ialah bullying atau penindasan. Penindasan bisa terjadi dalam dua sikap, yakni secara verbal (kata-kata) dan juga secara fisik atau pemukulan terhadap anak. Tidak main-main, bullying bukan hanya menghasilkan sakit hati pada anak, melainkan juga menghasilkan ketakutan atau trauma mendalam yang bisa menetap dalam dirinya untuk selamanya, jika tidak ada proses pemulihan. Penindasan bisa menjadi sebuah pembunuhan karakter terhadap seseorang.

Salomo menentang keras penindasan terhadap yang lemah. Mereka melakukan penindasan tersebut untuk kepentingan diri sendiri, bahkan hanya untuk menyenangkan orang lain (menyenangkan orang kaya). Salomo melihat bahwa orang yang menindas sama seperti orang bodoh yang menempel dalam hati orang muda; orang yang belum punya pengalaman dan pengetahuan. Oleh sebab itu, ajaran dan didikan harus diberikan kepada mereka. Tentu mereka harus membuka telinga untuk menerima Pengajaran. Dengan begitu ia dapat mengubah sikapnya. Mengapa orang tersebut harus berubah? Karena Allah membela perkara orang tertindas dan akan menghilangkan dengan keras para penindas (ay.23).

Sebagai orang beriman yang sudah lama menjadi orang Kristen atau warga GPIB, kita pasti sudah banyak sekali mendengar ajaran Kristus, ajaran nabi, dan para rasul yang tercantum dalam Alkitab dan juga khotbah-khotbah di mimbar. Namun, apakah kita sudah benar membuka telinga kita terhadap pengajaran tersebut? Jika jawabnya sudah, maka sekaran kita diajak untuk mendidik dan mengajar anak (atau anak-anak dan kemenakan) kita untuk tidak menindas orang lain. Begitupun dengan kita sebagai orangtua. Jangan sampai kita melakukan penindasan kepada orang lain dalam berbagai bentuk, karena kita sudah dipenuhi dengan hikmat Tuhan.

GB.117 : 5,9

Doa : (Pakailah kami Tuhan untuk menjadi alat-Mu; untuk tidak menindas siapapun, melainkan mau mengangkat siapapun yang tertindas)