Renungan Pagi 07 Oktober 2019

KJ. 369a : 1 – Berdoa

Yosua 6 : 1 – 11
Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan.” (ay.5)

“Para penumpang yang terhormat. Sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil kami harus menunjukan dan memperagakan kepada anda bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman, …dst.” Adalah sebagaimana kalimat yang terdengar ketika pesawat akan lepas landas. Seiring dengan itu, para penumpang akan melihat peragaan yang dilakukan oleh pramugari/a terkait dengan petunjuk-petunjuk keselamatan dalam pesawat dan penerbangan tersebut. Peragaan ini dimaksudkan agar para penumpang dapat melihat kemudian mengerti dengan baik mengenai tindakan yang harus dilakukan menyangkut keselamatan dan keamanan. Ketika pramugari/a hanya mampu memperagakan prosedur keselamatan dan keamanan yang harus dilakukan penumpang, Allah memperagakan kuasa-Nya yang menyelamatkan dan memenangkan umat-Nya, tidak hanya sekali tetapi berulang kali. Salah satunya diceritakan dalam nats Alkitab bacaan kita pagi ini.

Tak masuk akal! Mungkin hal ini sempat terbesit di kepala Yosua sewaktu mendengar Allah berfirman kepadanya. Bagaimana mungkin dengan mengintari kota itu dan kemudian bersorak-sorak yang nyaring dapat meruntuhkan tembok kota Yerikho? Bila saat itu Yosua mengikuti alur berpikir logis, mmungkin kemudian umat Israel tidak akan memperoleh kemenangan yang mendatangkan kesejahteraan. Meskipun perintah itu tidak masuk akal pikiran manusia, tetapi mereka akan melakukannya. Saat Yerikho menutup pintu gerbangnya, Allah membuka bahkan meruntuhkannya. Ketaatan Yosua bersama dengan Israel berbuah kemenangan ketika mereka taat kepada perintah Tuhan.

Seringkali, logika menghambat kita untuk maju. Pikiran kita sendiri yang memunculkan keraguan, ketakutan bahkan kekhawatiran dalam bertindak. Pengalaman umat Israel mengajarkan kita bahwa ketaatan kepada Tuhan adalah kunci beroleh kesejahteraan. Saat kita taat sepenuhnya pada perintah dan kehendak Tuhan, maka kita akan mengalami peragaan kuasa Tuhan yang mendatangkan kesejahteraan dalam hidup.

KJ. 369a : 3
Doa : (Ya Allah, ajar kami untuk selalu taat kepada-Mu dalam kehidupan ini)