Renungan Pagi 08 Oktober 2019

GB. 104 : 1 – Berdoa

Yosua 6 : 20 -25
“Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang Bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. …. (ay.25a)

Rahab, perempuan sundal Bersama dengan keluarganya dibiarkan hidup ketika Israel masuk ke dalam Kota Yerikho dan memusnahkan semua isinya. Semua ini berasal dari sebuah tindakan pengkhianatan yang Rahab lakukan. Tidak hanya membawa dan menyembunyikan mata-mata, ia juga mengecoh orang suruhan Raja Yerikho mengenai keberadaan mereka (Yos.2:3-7). Tidak hanya itu saja, ia juga tahu bagaimana melihat peluang dan mengambil keuntungan dalam situasi ini juga atas apa yang telah ia lakukan. Ia memohon dan membuat perjanjian agar ia bersama dengan keluarganya diselamatkan (Yos.2:12-14). Sungguh seorang perempuan sundal, pengkhianat yang mencari untung dan beruntung, setelah semua yang ia lakukan terhadap bangsanya, ia malah diselamatkan. Mungkin penilaian ini yang muncul dalam pikiran kita ketika melihat apa yang Rahab lakukan terhadap bangsanya. Seandainya kita bias menilai, mungkin orang seperti ini tidak layak menerima keselamatan. Namun demikian, penilaian manusia terhadap sesamanya seringkali menutup gambaran karya keselamatan Allah yang lebih besar.

Namun demikian, sikap Rahab yang demikian berdasar pada sebuah pengakuan atas kuasa Allah yang nyata dalam kehidupan Bangsa Israel (Yos.2:9-10). Melalui Rahab, kita dapat melihat bahwa tangan Allah terbuka untuk setiap orang yang percaya. Dalam rangkaian penyelamatan Rahab, Allah memperlihatkan bahwa kerajaan-Nya terbuka untuk semua bangsa.

Penyelamatan Rahab menjadi bukti bahwa Allah selalu menepati janjinya. Kita juga ditantang untuk menjadi orang yang selalu menepati janji, tidak seperti kebanyakan orang yang mudah membuat janji dan memberikan harapan palsu. Marilah hadir sebagai alat Allah yang Ia pakai dalam menyatakan damai sejahtera-Nya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sekedar memberikan janji palsu.

GB. 104 : 2
Doa : (Ajar kami untuk selalu menepati janji, ya Allah)