Renungan Pagi 10 Oktober 2019

GB. 118 : 1 – Berdoa

Yosua 7 : 13 – 21
Berkatalah Yosua kepada Akham: “Anakku hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah dihadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kau perbuat, jangan sembunyikan kepadaku. (ay.19)

“Mana ada penjahat yang mengaku! Bila semua perilaku kejahatan mengaku kejahatannya, penjara penuh!”. Pernyataan pesimis semacam ini sering kita dengar ketika mengetahuin kesulitan yang dialami untuk dapat menemukan pelaku kejahatan. Rupanya perilaku seperti ini juga dapat kita temui dalam Alkitab.

Setelah mengingini dan mengambil barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan, Akhan menyembunyikannya. Akibat perbuatannya ini, Israel kalah dalam penyerangan terhadap kota Ai. Setelah Yosua berdoa, memohon dan bertanya kepada Tuhan, Tuhan memberikan instruksi untuk membereskan permasalahan yang dialami oleh Israel. Segera Bangsa Israel diperintahkan untuk melakukan upacara keagamaan. Mereka harus menguduskan diri mereka, kemudian bangsa ini harus tampil menurut sukunya, kemudian menurut kaumnya, lalu menurut keluarganya, dan terakhir seorang demi seorang. Ini adalah cara yang Tuhan pakai agar bangsa Israel bertanggung-jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Dalam upacar keagamaan tersebut ditemukan bahwa Akhan lah pelakunya. Yosua mendesak Akhan untuk mengakui apa yang telah ia perbuat. Akhan untuk mengakui apa yang telah ia perbuat. Ia kemudian menunjukan diamana ia menyembunyikannya.

Sebagai manusia, tak jarang kita menghadapi persoalan, tantangan dan juga godaan. Ketika kita jatuh dalam godaan dan melakukan perbuatan yang menyakiti hati Tuhan, segeralah memohon ampunan Tuhan. Sadarilah bahwa nilai mengenai kesalahan dan kebenaran mutlak adanya. Apa yang salah, tetaplah salah walaupun banyak orang melakukannya. Sebaliknya apa yang benar tetaplah benar walaupun tidak ada yang melakukannya. Ketika kita melanggar aturan dan perintah Tuhan, jangan tunda sampai ketahuan atau merugikan sesama kita dulu baru mengakuinya. Segeralah mengakui dan memohon ampunan-Nya, jangan biarkan dosa itu menetap dalam diri supaya kita dapat segera membangun hidup yang sejahtera.

GB. 118 : 2
Doa : (Ya Allah, ajar kami untuk selalu mengakui kesalahan yang kami perbuat dan ampunilah kami)