Renungan Malam 15 Oktober 2019
GB.71 : 1 – Berdoa
Markus 7 : 24 – 30
…”Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (ay.29)
Di dunia Asia Barat Daya Kuno hingga sekarang perempuan masih berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang setara dengan laki-laki. Di mana Yesus, perempuan pun tidak luput dari dominasi budaya patriarkhi, sehingga tidak boleh sembarangan berbicara dengan laki-laki, apalagi orang asing. Namun perikop ini berbeda. Perikop ini menceritakan ketegaran hati dan kebersamaan iman di perempuan Siro-Fenisia untuk keluar dari kekakuan budaya patriarkhi dengan berani berbicara dengan Yesus. Sebuah usaha yang beresiko di tengah relasi orang Yahudi dan Yunani yang tidak baik, yang sejak masa lampu penuh dengan kecurigaan dan bermusuhan.
Perempuan ini bukan perempuan biasa. Ia adalah perempuan yang beriman kepada Yesus yang telah didengarnya banyak melakukan perbuatan besar menolong dan menyembuhkan orang menderita dan sakit. Iman itulah yang memungkinkan si ibu menjumpai Yesus dan membawa beban pergumulan anaknya yang kerasukan roh jahat. Tetapi ia tidak segera mendapat solusi. Yesus memurnikan permohonan si ibu. Terhadap keteguhan imannya, Yesus mengapresiasi si ibu, bahwa iman si ibulah yang menyembuhkan si anak.
Sprititual adalah proses yang bertumbuh. Itulah usaha keras disertai iman yang teguh dari si ibu. Kita pun dipanggil untuk mengalami perutumbuhan iman yang nyata melalui usaha keras dan relasi akrab dengan Yesus dan Firman-Nya. Pertumbuhan iman sangat ditentukan oleh kerjasama antara usaha manusia dan anugerah Allah. Dan di antara keduanya, anugerah Allah menjadi penyempurna usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan.
GB.71 : 2
Doa : (Tolong kami agar bertumbuh dalam iman, kasih dan pengharapan)