Renungan Pagi 17 Oktober 2019

GB. 118 : 1 – Berdoa

Markus 8 : 14 – 21
…”Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes” (ay.15)

Setelah makna tanda dari sorga yang diminta orang-orang Farisi sebagai tanda hati yang tergerak oleh belas kasihan untuk menolong orang lain, Yeusu beralih dengan menegur para murid. Titik masuk Yesus dengan menegur para murid-murid-Nya adalah percakapan tentang roti. Rupanya para murid tidak paham sehingga sampai dua kali Yesus menyebut hal yang hampir sama: belum mengerti serta degil hati (ayat 17 dan ayat 21).

Para murid memahami bahwa percakapan Yesus masih diseputar hal-hal jasmaniah, yaitu roti sebagai makanan untuk mengenyangkan perut. Sementara yang Yesus maksud terkait dengan hal-hal rohaniah, yaitu ragi orang Farisi dan ragi Herodes (ayat 15). Ragi sendiri adalah butiran-butiran kecil sebagai bakal fermentasi pembuatan tempe, tape dan roti. Ragi adalah perumpamaan tentang dahsyatnya hal-hal kecil yang berdampak besar untuk melakukan hal-hal yang jahat. Ragi Farisi menunjuk pada wakil kalangan agamawan yang kehilangan sisi kemanusiaan dan menjadikan agama sebagai senjata untuk menakut-nakuti orang lain. Ragi Herodes menunjukkan pada wakil kekuasaan yang menindas dan otoriter. Kekuasaan Herodes ini juga yang saat itu ditakuti telah memberangus para murid Yesus, termasuk berada di belakang pembunuhan Yohanes Pembaptis (6:17,37).

Kedua ragi, orang Farisi dan orang Herodes, perlu diwaspadai agar dengan sikap berjaga-jaga dan awas, tantangan keduanya tidak menyurutkan para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah. Yesus ingin agar para murid tetap fokus dan tidak takut dalam melaksanakan pengutusan ditengah-tengah dunia ini. Seberat apapun tantanganya, Yeusu berjanji untuk menyertai mereka senantiasa.

GB. 118 : 2
Doa : (Kuatkan kami dan gereja-Mu untuk mewartakan injil Kerajaan Allah)