Renungan Malam 19 Oktober 2019

GB.284 : 1 – Berdoa

Markus 10 : 41 – 45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani… (ay.45)

Apa nilai yang tetap dan tidak berubah dalam kekristenan hingga hari ini era milenial? Salah satu nilai keutamaan yang tetap adalah penggilan melayani. Siapa pun yang ingin menjadi besar adalah ia yang melayani orang lain. Nilai ini rasanya tidak akan tergantikan dan akan tetap seperti itu. Dalam melayani terkandung nilai-nilai bawaan antara lain kerendahan hati, kesetiakawanan, belarasa dan keberpihakan. Bahkan Ia taat melayani sampai memberikan nyawa-Nya bagi banyak orang.

Nilai keutamaan melayani ini berbanding terbalik dengan semangat dunia dari dulu hingga sekarang. Orang dunia ingin menampilkan gaya hidup serba dilayani, dengan nilai-nilai bawaan antara lain berkuasa, merengkuh yang lain hingga menguasai dan menindas yang lain. Semangat ingin berkuasa seperti ini jelas berbeda dengan teladan Yesus yang mengedepankan panggilan menjadi hamba dan melayani. Yesus berkata, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (ay.45). Pesan profetis Yesus ini pertama-tama ditunjukan kepada para murid-Nya, khususnya Yakobus dan Yohanes, serta kita para murid yang hidup di era milenial ini.

Menjadi murid Yesus di era milenial sekarang ini mempunyai nilai keutamaan yang sama, yaitu menjadi pelayan bagi yang lain. Konteks hidup hari ini yang mengedepankan individualitas, dan media sosial yang menciptakan generasi antisosial, kekristenan dipanggil untuk terus menghidupi roh solidaritas dan kesetiakawanan. Kita diutus untuk menjadi pelayan bagi dunia dengan sikap sosial dan kepeduliaan menurut teladan Yesus.

GB.284 : 2

Doa : (Ajar kepada kami dan gereja-Mu menjadi pelayan yang rendah hati, setia kawan dan penuh belarasa pada dunia milik Tuhan ini)