Renungan Pagi 20 Oktober 2019

KJ. 422 : 1 – Berdoa

Ezra 4 : 1 – 16
Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel…(ay.3)

“Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendrilah yang hendak membangun bagi Tuhan, Allah Israel,”. Penyataan tergas diungkapkan oleh Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel ini menimbulkan persoalan berat dalam proses pembangunan Bait Allah. Orang Samaria melakukan sebagai tindakan untuk menggagalkan proses pembangunan, yaitu dengan membuat orang Yehuda takut membangun, menyogok para petinggi Persia untuk menggagalkan proses pembangunan sampai dengan menghasut raja-raja Persia. Ini tantangan yang berat bagi umat yang baru kembali dari pembuangan.

Pertanyaannya, “mengapa Zerubabel, Yesua dan para pemimpin kaum keluarga itu menolak tawaran bantuan itu?” Jawabannya karena mereka hendak menyatukan umat yang baru kembali dari pembuangan dengan menumbuhkan semangat kebangsaan dan kesadaran tentang jati diri sebagai umat Tuhan yang hanya boleh beribadah pada Tuhan dan hidup pada kesetiaan pada perintah Tuhan. Kehadiran orang Samaria dapat menjadi peluang hadirnya pengaruh penyembahan pada dewa asing dalam hidup umat.
Pesan yang dapat dipetik melalui perenungan hari ini adalah:
1. Tantangan adalah bagian dari hidup. Kenali dan temukan solusi yang tepat.
2. Salah satu tantangan hidup berbangsa dalah adanya upaya memecah belah dan mempergunakan isu SARA. Perenungan ini mengajarkan kita pentingnya membangun kembali kesadaran bahwa kita adalah bagian dari sebuah bangsa yang bernama Indonesia yang dikaruniai keragaman suku, ras, Bahasa dan budaya.
3. Sebagai bagian dari bangsa ini, kita juga adalah pengikut Kristus yang harus mempraktekkan ajaran Tuhan dan setia pada setiap perintah Tuhan. Tunjukkanlah identitas itu dengan pola hidup benar yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Doa : (Bapa, tuntun kami agar mampu mengatasi persoalan dengan benar)